Persisnya, mulai dari tanggal 1 Januari 2013, pengelola armada penerbangan berbiaya murah dengan label Citilink tersebut, memberikan kesempatan bagi calon penumpang untuk melakukan pemesanan makanan minimal 48 jam sebelum keberangkatan penerbangan.
Menurut Aristo Kristandyo, Vice President Marketing & Communications Citilink Indonesia, layanan pre order meal itu dapat diakses melalui website www.citilink.co.id dengan harga yang terjangkau.
Ditambahkan, aneka makanan yang disajikan umumnya merupakan makanan khas Indonesia dengan penamaan unik, seperti Kwetiau Goreng Tabo, Lontong Opor Ayam Gandem, Nasi Goreng Jaen, Omellet Maknyos Gandos, Empal Meuni Raos, dan Ayam Rendang Gulung Lamak Bana.
Untuk sementara, layanan Citilink Kafe baru tersedia untuk penerbangan dari Jakarta. Kelak, pada medio Februari 2013, layanan tersebut sudah tersedia untuk semua rute penerbangan Citilink Indonesia.
Hingga akhir Desember lalu, frekuensi penerbangan armada Citilink Indonesia diproyeksikan mencapai 137 frekuensi per hari. Adapun sepanjang tahun ini, total frekuensi penerbangan yang ingin diraih dipatok pada angka 160 frekuensi per hari.
Masih dalam periode yang sama, Citilink Indonesia juga berencana menerbangkan 7,2 juta penumpang dari Januari sampai akhir Desember 2013.
Hal itu tak lepas dari rencana Citilink Indonesia untuk mendatangkan 15 pesawat -10 unit Airbus 320 dan 5 unit Propeller- selama tahun ini. (BB/as/Luki)