Alhasil, gerai itu pun melengkapi 29 gerai sejenis yang sebelumnya dibuka di Malaysia serta 14 gerai yang beroperasi di Filipina. Adapun di pasar domestik, Baba Rafi Indonesia tercatat mengendalikan 1.207 gerai Kebab Turki Baba Rafi, sampai saat ini.
Kata Hendy Setiono, Presiden Direktur Baba Rafi Indonesia, Yiwu dipilih dengan pertimbangan populasi muslim yang tinggal di kota itu terhitung cukup besar, baik dari penduduk lokal, imigran asal Timur Tengah maupun yang berasal dari Indonesia.
Di sisi lain, gerai anyar yang didukung tujuh karyawan ini, juga menerapkan konsep pelayanan cepat saji agar sesuai dengan pola serta ritme hidup penduduk lokal.
Baba Rafi Indonesia menginformasikan, bila tak ada halangan, pihaknya juga bakal mengoperasikan gerai serupa di Shanghai, dalam waktu dekat. Bersamaan dengan itu, pada tahun ini, Baba Rafi Indonesia pun sudah berancang-ancang untuk menghadirkan gerai Kebab Turki Baba Rafi di Amsterdam (Belanda) serta di Kolombo (Sri Lanka).
Perlu diketahui, gerai pertama Kebab Turki Baba Rafi diluncurkan pada tahun 2003 di Surabaya. Selang dua tahun kemudian, Hendy Setiono -selaku pemilik- mulai menggelar ekspansi bisnis lewat skema waralaba.
Lantas, pada tahun 2009, Baba Rafi Indonesia berhasil menjalin kerjasama dengan PT Belfoods Indonesia dalam hal peningkatan mutu dan gizi pada produk daging yang ditawarkannya.
Hingga kini, selain menyediakan kebab sebagai menu utamanya, gerai Kebab Turki Baba Rafi juga menjajakan, antara lain, shawarma, hot dog, roti kane, hamburger, keripik, dan makanan beku. (BB/as/Luki)