Pertama, tentu saja berkaitan erat dengan kebijakan pengalihan rute penerbangan ke bandara tersebut.
Adapun alasan kedua sesungguhnya tak lepas dari upaya Jasa Angkasa Semesta untuk mengejar target pendapatan sepanjang tahun ini yang dipatok pada angka Rp 1,04 triliun.
Kata Adji Gunawan, CEO Jasa Angkasa Semesta, pihaknya mengucurkan dana investasi sebanyak Rp 10 miliar untuk memperluas fasilitas itu.
Ditambahkan, dengan perluasan tersebut maka otomatis Jasa Angkasa Semesta pun bisa memanfaatkannya sebagai area perkantoran baru, di samping menggunakannya sebagai gudang. Di sisi lain, usaha perluasan juga dibarengi dengan perbaikan dalam hal keselamatan dan keamanan.
Selebihnya, di gudang yang baru, Jasa Angkasa Semesta bisa melakukan pemisahan alur proses kargo domestik dan internasional plus menyiapkan pusat layanan kargo terpadu.
Lebih dari itu, gudang anyar ini juga dapat menampung empat truk sekaligus saat melakukan docking barang.
Jasa Angkasa Semesta juga menginformasikan, pengembangan gudang tadi sekaligus menambah kapasitas gudang hingga 75 persen sehingga pada akhirnya diproyeksikan akan mampu melayani volume kargo di Bandara Halim Perdanakusuma yang rata-rata mencapai 16 ton per hari.
Sampai saat ini, selain di Bandara Halim Perdanakusuma, Jasa Angkasa Semesta diketahui mengoperasikan gudang lain yang berlokasi di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Kualanamu Medan, Juanda Surabaya, dan Ngurah Rai Denpasar.
Dan, selama tahun lalu, Jasa Angkasa Semesta diklaim mampu melayani 300 ton kargo impor, 200 ton kargo ekspor serta 100 ton kargo domestik yang bermuara kepada perolehan pendapatan sebesar Rp 926 miliar.
Di saat yang sama, laba yang berhasil dikumpulkan tercatat sebanyak Rp 249 miliar. (BB/as/Luki)