
Klaster baru seluas 3,7 hektar itu direncanakan mencakup 69 unit hunian yang dijual dengan rentang harga mulai dari Rp 2,2 miliar hingga Rp 4,7 miliar per unit.
Menurut Robbie Wiguna, Associate Director Bukit Muria Jaya Estate, pihaknya bakal mulai membangun klaster Central Park pada awal tahun 2013 dan proses serah terima unit diproyeksikan bisa dilaksanakan pada medio September tahun 2014.
Ditambahkan, Karawang Resinda adalah kawasan hunian seluas 200 hektar yang telah dikembangkan sejak tahun 1994. Dan, sampai saat ini, Bukit Muria Jaya Estate telah menghadirkan empat klaster serta terdiri dari 1.500 unit rumah.
Kelak, agar Karawang Resinda memiliki nilai tambah sekaligus mampu memenuhi kebutuhan konsumen, Bukit Muria Jaya Estate sedang dalam proses pembangunan hotel bintang empat dengan kapasitas 200 unit kamar di atas lahan seluas 2,5 hektar.
Hotel senilai Rp 300 miliar dan setinggi 21 lantai tersebut dijadwalkan mulai beroperasi dua tahun lagi dan pengelolaannya dipercayakan kepada manajemen perhotelan Padma Hotel & Resorts.
Bukit Muria Jaya Estate adalah anak usaha Djarum Group yang berkecimpung di bisnis properti. Selain Bukit Muria Jaya Estate, Djarum Group tercatat menaungi beberapa perusahaan properti lain, antara lain, Puri Cugni, Graha Padma Internusa, Fajar Surya Perkasa, Nagaraja Lestari, dan Cipta Karya Bumi Indah.
Yang disebut terakhir merupakan induk usaha dari PT Grand Indonesia yang mengembangkan Grand Indonesia Shopping Town.
Sedangkan Puri Cugni tercatat mengelola Bali Padma Hotel, Hotel Malya Bandung, dan Sekar Alliance Hotel Management. Graha Padma Internusa sendiri membangun kompleks Perumahan Graha Padma Semarang dan Fajar Surya Perkasa menghadirkan Mal Daan Mogot, Jakarta. Adapun Nagaraja Lestari membangun pusat belanja dan grosir Pulogadung Trade Center, Jakarta.
Melalui PT Puri Dibya Property, Djarum Group juga tercatat mengembangkan pusat perbelanjaan Margo City, Depok. (BB/as/Christov)