Buktinya, pada pertengahan Agustus ini, Nirvana Development telah resmi mengakuisisi Supermall Sukabumi yang terletak di kawasan Jl. Jenderal Ahmad Yani, Sukabumi, Jawa Barat.
Kata Corporate Secretary Nirvana Development, Timothy Alamsyah, pembelian Supermall Sukabumi dilakukan oleh anak usaha PT Nirvana Wastu Utama dengan banderol harga Rp 133,8 miliar (belum termasuk pajak) dari pemilik sebelumnya PT Griya Pesona Mentari.
Dijelaskan pula, pembelian tadi mencakup tanah seluas 9,292 meter persegi plus bangunan seluas 26,340 meter persegi.
Perlu diketahui, sepanjang tahun ini, Nirvana Development berambisi menambah 7 hingga 8 pusat perbelanjaan baru. Dan, untuk mewujudkannya, Nirvana Development berupaya membangun tiga mal anyar maupun mengakuisisi pusat perbelanjaan lainnya.
Per akhir Juni lalu misalnya, berbekal dana sebanyak Rp 73,97 miliar, Nirvana Development sudah menguasai pusat perbelanjaan Supermall Cianjur yang berada di bilangan Jl. KH Abdullah bin Nuh, Cianjur, Jawa Barat.
Dan, asal tahu saja, eksekutor untuk corporate action tersebut adalah Nirvana Wastu Pradana, yang 99 persen sahamnya dimiliki oleh PT Nirvana Wastu Pratama dan 65 persen saham Nirvana Wastu Pratama dimiliki oleh Nirvana Development.
Di sisi lain, pemilik awal Supermall Cianjur maupun Supermall Sukabumi setali tiga uang, yakni PT Griya Pesona Mentari, yang sampai saat ini masih menaungi Supermall Cilegon dan Supermall Karawang.
Berita-Bisnis mencatat, seiring dengan pengambilalihan Supermall Sukabumi, portofolio mal Nirvana Development pun otomatis bertambah, menyusul beberapa pusat perbelanjaan yang sebelumnya telah beroperasi, seperti Borneo City Mall Sampit (Kalimantan Tengah), Borneo City Mall Ketapang (Kalimantan Barat), dan The Park Solo (Jawa Tengah).
Di samping itu, Nirvana Development juga memiliki Borneo Mall Pangkalan Bun (Kalimantan Tengah), CSB Mall (Jawa Barat), serta Supermall Cianjur (Jawa Barat) yang diketahui telah mampu memberikan pendapatan operasional bersih sebesar Rp 7 miliar per tahun. (BB/as/Christov)