
(Berita-Bisnis) – Tahun lalu, bisnis produk elektronik mengalami masa yang menggembirakan. Buktinya, hingga akhir Desember 2011, total penjualan semua produk -termasuk air conditioning (AC)- mencapai Rp 29,7 triliun.
Angka ini -menurut Gabungan Elektronik Indonesia- jauh melampaui target penjualan yang sebelumnya diperkirakan hanya sebatas Rp 28,18 triliun. Dan, masih menurut Gabungan Elektronik Indonesia, penyebab utamanya adalah kondisi perekonomian yang tumbuh baik setahun silam.
Namun, jangan salah. Kendati kondisi yang terjadi secara umum seperti itu, toh ada juga pebisnis produk elektronik yang tidak sepenuhnya bisa tertawa lepas.
Adalah PT LG Electronics Indonesia yang ingin merebut kembali market share AC di kisaran 32 persen, tahun ini. Sebelumnya, porsi LG merosot hingga ke level 29 persen di kategori produk AC.
Kala itu, dengan tujuan ingin meraih profit yang berkualitas, LG mengurangi jumlah produk low end yang dipasarkan. Tapi apa daya, di segmen ini pun, produk AC LG tampak tidak “berotot” menghadapi gempuran jor-joran potongan harga yang diluncurkan para kompetitor. Ujung-ujungnya, andil LG di pangsa pasar AC secara nasional pun menurun cukup lumayan.
Bercermin dari kenyataan tersebut, LG lantas berbenah. Kata Budi Setiawan, Direktur Penjualan LG Electronics Indonesia, ke depan, pihaknya akan fokus ke segmen medium-high.
Betul. Selain karena faktor yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga pendorong utama lain perubahan orientasi itu. Tahun ini, penjualan produk elektronik secara nasional diproyeksikan menyentuh angka Rp 35,8 triliun atau tumbuh sebanyak 20 persen ketimbang tahun lalu. Nah, dari jumlah tersebut, tak kurang dari Rp 5,4 triliun adalah proyeksi angka penjualan AC secara nasional.
Tentu saja, peluang menggiurkan ini harus bisa dimanfaatkan secara maksimal. LG lalu mencanangkan tekad untuk meningkatkan target penjualan AC-nya hingga 70 ribu unit per bulan dari sebelumnya hanya 55 ribu unit per bulan.
Bersamaan dengan itu, LG juga bakal menghadirkan lebih banyak lagi produk-produk baru sepanjang tahun ini. Direncanakan, 10 produk baru (inverter dan non-inverter) akan dirilis ke konsumen selama tahun 2012. Masing-masing dari produk baru tersebut direncanakan bisa terjual hingga 25 ribu unit per bulan.
Kemudian, LG membagi pasar AC menjadi dua bagian besar. Pertama adalah segmen entry level yang akan dilayani dengan AC low watt tanpa fitur. Dalam perhitungan LG, pasar entry level terbilang lumayan besar seiring maraknya pembangunan properti di sejumlah wilayah. Biasanya pula di segmen ini, AC low watt (260-450 watt) banyak dipakai di rumah-rumah kecil.
Kendati begitu, perhatian LG tampaknya akan lebih banyak diberikan ke segmen kedua dengan menghadirkan beragam AC yang dilengkapi dengan berbagai fitur. Ambil contoh, AC Terminator yang dipromosikan sebagai AC yang bisa membunuh nyamuk. Atau, AC Inverter dan AC LG Neo Plasma Purifying System yang disebut dapat membasmi flu burung.
Dan, yang terbaru adalah LG meluncurkan AC LG Deluxe Skin Care yang diklaim sebagai sebuah perangkat pendingin ruangan pertama di dunia yang sekaligus mampu berfungsi menjaga kesehatan kulit pengunanya.
Cara kerja AC LG Deluxe Skin Care sebenarnya hampir serupa dengan pendingin ruangan berteknologi ion lainnya. Soalnya, ion positif dan negatif yang keluar dari perangkat pendingin ruangan tersebut akan berinteraksi dengan udara sekitarnya untuk mengikat senyawa air (H2O) dalam ruangan. Dimensi partikel ion yang lebih kecil dari pori-pori kulit manusia inilah yang kemudian membuatnya dapat terserap oleh kulit manusia.
Kalau mau jujur, yang menjadi pembeda cuma teknologi Plasmaster-nya bisa menghasilkan ion positif dan negatif dalam jumlah besar yaitu sebanyak 54 triliun partikel ion. Sedangkan, pendingin ruangan lain dengan teknologi sejenis yang beredar di pasaran hingga kini, hanya mampu menghasilkan 2 sampai 3 triliun partikel ion saja.
Toh, LG optimis AC LG Deluxe Skin Care bakal mudah diserap oleh pasar. Alasannya, harga yang dibanderol terhitung kompetitif (Rp 3 juta untuk AC ½ PK). Di samping itu, LG juga bakal semakin aktif memperkuat jaringan distribusi dan pemasarannya yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
Berhasilkah?
Terlalu dini agaknya untuk memberikan penilaian saat ini. Waktu jualah yang pantas untuk itu. Yang terang, LG berharap penjualan AC-nya bisa memberikan kontribusi sebesar 15 persen terhadap total penjualan keseluruhan yang telah dipatok tahun ini yang sebanyak Rp 9,6 triliun.
Jika hal itu terwujud, maka otomatis dominasi LG di pasar AC pun bakal semakin berkibar lagi. (BB/dbs/Christov)