(Berita-Bisnis) – Melengkapi rentang bisnisnya dari hulu hingga hilir, PT Kimia Farma Tbk. akan membangun Rumah Sakit Liver Centre Kimia Farma di Jakarta.
Rumah sakit umum tersebut dibangun setinggi 14 lantai dan berdiri di atas lahan seluas 14 ribu meter persegi. Adapun daya tampungnya mencapai 200 tempat tidur.
Menurut M. Syamsul Arifin, Direktur Utama Kimia Farma, pembangunan rumah sakit senilai Rp 280 miliar tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini dan diperkirakan selesai dalam tempo setahun.
Ditambahkan, Kimia Farma juga berencana membangun pabrik injeksi dan infus senilai Rp 300 miliar di atas lahan seluas 4 hektar di kawasan Cikarang, pada tahun ini. Pabrik yang menggunakan teknologi dari China itu diproyeksikan mampu menghasilkan 300 juta dosis per tahun.
Sampai saat ini, Kimia Farma didukung lima pabrik yang terletak di berbagai lokasi. Salah satunya adalah pabrik yang berada di kawasan industri Pulogadung yang memproduksi tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirop kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Pabrik ini merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika.
Lalu, pabrik di Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya, rifampicin, obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Sedangkan, pabrik di Semarang bertugas memproduksi minyak jarak, minyak nabati dan kosmetika (bedak).
Sementara itu, pabrik di Watudakon, Jawa Timur, memproduksi yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak Yodiol yang merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok.
Dan, pabrik di Tanjung Morawa, Sumatera Utara, menghasilkan tablet, krim dan kapsul. (BB/Christov)