Bagaimana tidak. Pada 28 Desember 2017, Apotek Kimia Farma resmi meluncurkan gerai ke-1000 apotek Kimia Farma yang terletak di kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Lantas, di saat yang sama, Kimia Farma juga merilis Klinik Hemodialisa alias klinik layanan cuci darah yang berada di bilangan Jalan Cihampelas, Bandung.
Kata Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir, klinik hemodialisa anyar itu mengusung konsep homey atau layanan cuci darah laiknya di rumah sendiri.
Dijelaskan pula, implementasi konsep tadi tak lepas dari tujuan untuk meningkatkan kenyamanan, kepuasan, kualitas, serta harapan hidup pasien, terutama untuk para penderita diabetes dan hipertensi yang telah memasuki tahapan chronic kidney disease.
Di sisi lain, sampai saat ini, Klinik Hemodialisa Lembang sendiri disebut sebagai klinik layanan cuci darah pertama di Indonesia, yang didukung fasilitas lengkap serta terintegrasi dengan klinik plus laboratorium klinik.
Kimia Farma juga mengabarkan, jika tak ada aral melintang, pihaknya pun berencana membuka klinik sejenis di 10 kota besar lain di Indonesia, sepanjang tahun ini.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Kimia Farma Apotek menjadi anak usaha Kimia Farma sejak awal Januari 2003.
Tujuh tahun kemudian, Kimia Farma Apotek -yang belakangan memosisikan dirinya sebagai healthcare provider company– membentuk anak usaha PT Kimia Farma Diagnostika yang berperan sebagai pengelola kegiatan usaha laboratorium klinik.
Patut juga diketahui, pada medio September 2016, kala Kimia Farma Apotek telah menaungi 775 apotek berlabel Kimia Farma, sekitar 150 gerai tersebut dibuka lewat skema waralaba. (BB/as/Luki)