
Alhasil, dengan beroperasinya lini produksi anyar itu, kapasitas produksi obat padat pemakaian oral yang dirilis oleh Pfizer Indonesia pun otomatis meningkat hingga 76 persen atau setara dari 170 juta tablet menjadi 300 juta tablet per tahun.
Kata Widyaretna Buenastuti, Public Affairs & Communication Director Pfizer Indonesia, biaya perluasan pabrik baru mencapai kurang lebih Rp 40 miliar.
Ditambahkan, beragam produk utama yang dihasilkan mencakup produk untuk penanganan penyakit kardiovaskular, inflamasi, penyakit karena infeksi, dan analgesic.
Pfizer Indonesia menginformasikan, desain bangunan pabrik baru sudah memenuhi persyaratan untuk current Good Manufacturing Practice serta dilengkapi dengan berbagai peralatan terbaru.
Berita-Bisnis mencatat, Pfizer Indonesia hingga kini mengoperasikan pabrik di atas lahan seluas 3,9 hektar yang terletak di kawasan Jl. Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dan 80 persen produk keluaran pabrik milik Pfizer Indonesia -unit usaha Pfizer Global Supply- itu didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Adapun sisanya diekspor ke Korea Selatan, HongKong, Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Singapura.
Masih berdasarkan catatan Berita-Bisnis, penetrasi Pfizer Indonesia di pentas bisnis obat resep di Indonesia terbilang lumayan. Paling tidak, sampai saat ini, Pfizer Indonesia masuk dalam barisan lima besar perusahaan farmasi yang mendominasi penjualan obat resep secara nasional.
Di arena bisnis tersebut, Pfizer Indonesia bersaing, antara lain, dengan PT Sanbe Farma, PT Dexa Medica, dan PT Kalbe Farma Tbk. (BB/as/Christov)