
Ambil contoh, di Indonesia. Sampai awal medio April lalu, AccorHotels sudah mengelola 115 hotel, dengan porsi terbanyak (92 hotel) beroperasi di Jawa, Bali, serta di Lombok.
Dan, sampai tutup tahun nanti, AccorHotels berniat melansir empat hotel anyar lagi, yaitu Nexa Hotel Bandung (181 kamar) lewat kerjasama dengan PT Telkom Property serta Ibis Style Jakarta Simatupang (142 kamar).
Plus, Novotel Suites Yogyakarta Malioboro (290 kamar) yang dikembangkan PT Mekar Prana Indah (anak usaha Yayasan Kesejahteraan Keluarga Bank Indonesia) dan Pullman Ciawi Bogor yang berada dalam naungan PT Putra Adhi Prima, anak usaha Agung Podomoro Group.
Lantas, sampai 2050 mendatang, manajemen perhotelan yang berasal dari Perancis ini berencana mengoperasikan 200 hotel di pasar domestik.
Sebuah resolusi yang tampaknya bakal bisa terwujud. Bagaimana tidak. Medio November tahun lalu, CT Corp. resmi melansir pengumuman akan menggandeng AccorHotels untuk menghadirkan 30 hotel dan resor di Indonesia.
Dan, asal tahu saja, selain bakal mengelola hotel yang berada di dalam kawasan terpadu yang akan dibangun CT Corp., AccorHotels juga dirangkul untuk mengoperasikan hotel yang kelak dibuka di luar proyek mixed-use.
Belakangan, tepatnya pada pertengahan Maret 2018, AccorHotels kembali memperoleh kepercayaan baru untuk mengelola Novotel Serang Hotel & Convention Center, Banten.
Hotel berdaya tampung 241 kamar yang berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektar serta diproyeksikan beroperasi pada pertengahan 2021 itu, dibangun oleh PT Rimo Nusantara Mandiri, lini bisnis PT Rimo International Lestari Tbk.
Adapun di level global, AccorHotels baru saja mengambilalih Movenpick Hotels & Resorts yang dimiliki Movenpick Holding dan Kingdom Group dengan nilai mencapai sekitar Rp 8 triliun.
Kata Chairman and CEO AccorHotels, Sebastien Bazin, seperti dikutip www.travelweekly.com, lewat akuisisi tersebut, merek AccorHotels dan Movenpick Hotels & Resorts diyakini bakal semakin unggul di pasar Eropa.
Dijelaskan pula, via akusisi tadi, pertumbuhan kedua brand itu pun di pasar-pasar berkembang -Timur Tengah, Afrika, Asia Pasifik- diperkirakan bakal semakin cepat di masa mendatang.
Lebih dari itu, AccorHotels juga optismis, bergabungnya Movenpick Hotels & Resorts akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatannya sejak dari tahun pertama.
Berita-Bisnis mencatat, Movenpinck Hotels & Resorts kini mengoperasikan 84 hotel (lebih dari 20 ribu kamar) di 27 negara.
Dan, bila tak ada halangan, Movenpinck Hotels & Resorts akan meluncurkan 42 hotel baru (hampir 11 ribu kamar) sampai 2021.
Khusus di Indonesia, Movenpick Hotels & Resorts yang berbasis di Baar, Swiss, telah mengelola Movenpick Resort & Spa Jimbaran Bali, sejak awal Januari tahun lalu.
Hotel bintang lima berkapasitas 297 kamar yang berada di dalam area Samasta Lifestyle Village seluas 3,5 hektar dan terletak di kawasan Jalan Wanagiri, Jimbaran, Badung, Bali, ini dikembangkan oleh PT Summarecon Agung Tbk, yang juga menaungi POP! Hotel Kelapa Gading (260 kamar), Harris Hotel Kelapa Gading (300 kamar), serta Harris Hotel Bekasi dengan daya tampung 330 kamar di Sentra Summarecon Bekasi, Jawa Barat.
Selain merilis merek hotel mewah (Raffles, Sofitel Legend, Fairmont, onefinestay, MGallery by Sofitel, Pullman, Swissotel), AccorHotels juga menawarkan brand skala menengah (Novotel, Mercure), merek hotel ekonomi (JO & JOE, ibis, ibis Styles, ibis budget), dan merek regional, seperti Grand Mercure, The Sebel, dan hotelF1. (BB/as/Christov)