(BeritaBisnis) – Merangkul dan tetap membina hubungan baik dengan mitra bisnis adalah kunci lain untuk menjaga kesinambungan bisnis. Itulah yang dilakukan Unilever Indonesia saat melaksanakan kompetisi Tutur di Hotel Brongto Yogyakarta, baru-baru ini.
Kompetisi itu melibatkan 47 kelompok petani perempuan kedelai hitam yang berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Para petani perempuan tersebut adalah para pekerja yang selama ini melakukan sortasi kedelai hitam berkualitas sebelum dikirim ke pabrik Kecap Bango milik Unilever Indonesia.
Kompetisi Tutur sendiri terdiri dari tiga jenis perlombaan, yaitu lomba koran selembar (Kobar), teater, dan presentasi.
Dan hasilnya, menurut Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan Unilever Indonesia, kelompok petani Ngawi menjadi juara pada kategori presentasi, kelompok Pacitan duduk di posisi pertama lomba teater, dan pada kategori Kobar, kelompok Ngawi serta Bantul bersama-sama meraih peringkat pertama.
Sue Garrard, SPV Communications Unilever Global, mengatakan bahwa kompetisi Tutur merupakan bagian dari program pemberdayaan petani yang menjadi mitra bisnis Unilever sekaligus untuk menjalankan prinsip bisnis berkelanjutan.
Saat ini, ketiga daerah yang ikut serta dalam kompetisi tersebut baru bisa memenuhi 30 persen dari total kebutuhan kedelai hitam bahan baku produksi Kecap Bango.
Adapun mitra petani kedelai hitam Unilever telah mencapai 7 ribu petani. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.600 orang adalah petani perempuan yang berperan aktif dalam tahapan pasca panen.