Di sisi lain, kondisi di atas otomatis turut menumbuhkan pemintaan terhadap pasokan bahan baku semen. Salah satunya adalah demand terhadap bahan baku ground granulated blast-furnace slag yang diketahui bermanfaat untuk membuat struktur beton tahan lebih lama.
Itu sebabnya, dalam rangka memanfaatkan potensi di atas, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pun sepakat membentuk perusahaan patungan bernama PT Krakatau Semen Indonesia yang khusus memproduksi slag powder.
Seperti diketahui, slag powder dihasilkan dari pengolahan granulated blast-furnace slag menjadi ground granulated blast-furnace slag yang bakal dipasok ke para pelaku bisnis semen.
Menurut Dwi Soetjipto, Direktur Utama Semen Indonesia, total investasi Krakatau Semen Indonesia mencapai Rp 440 miliar plus modal kerja sebanyak Rp 24 miliar.
Dan, dalam operasionalnya, Krakatau Semen Indonesia akan memproduksi slag powder dari pabrik baru yang berdiri di atas lahan seluas 40 ribu meter persegi di Cilegon, Banten. Adapun bahan bakunya yang berupa granulated blast-furnace slag bakal diperoleh dari Krakatau Steel maupun PT Krakatau Posco, joint venture company Krakatau Steel serta Posco Korea.
Semen Indonesia menginformasikan, pabrik slag powder Krakatau Steel Indonesia direncanakan mulai beroperasi pada awal 2016 serta memiliki kapasitas produksi sebesar 750 ribu ton per tahun.
Sementara itu, sembari menunggu penyelesaian pembangunan pabrik anyar tadi, Krakatau Semen Indonesia nantinya akan melakukan trading ke pihak ketiga atas pasokan granulated blast-furnace slag dari Krakatau Posco yang mencapai 350 ribu ton per tahun.
Masih di Cilegon, Semen Indonesia sendiri sedang menyiapkan pembangunan pabrik semen clinker berkapasitas 2 juta ton per tahun yang diproyeksikan rampung tiga tahun lagi. Kehadiran pabrik baru senilai Rp 700 miliar tersebut dengan sendirinya bakal meningkatkan kapasitas produksi Semen Indonesia menjadi 32 juta ton pada tahun 2016. (BB/as/Christov)