Baik, kisah yang menyenangkan berupa diperolehnya kepercayaan baru dari investor atau kabar yang kurang menggembirakan, yakni menguapnya hak untuk mengelola sebuah aset properti.
Dan, jangan salah menilai. Kondisi tadi sejatinya dialami oleh hampir semua operator hotel, berlabel global maupun yang mengusung merek lokal.
Itu pula sebabnya, seiring dinamika di arena bisnis hospitality, jumlah hotel kelolaan para manajemen perhotelan pun sering berubah dari waktu ke waktu.
Ambil contoh, PT Prasanthi International Indonesia yang populer dengan label Prasanthi Hotels & Resorts.
Hingga akhir tahun lalu, manajemen perhotelan yang bermarkas di Kencana Tower Business Park, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ini hanya mengoperasikan enam properti.
Salah satunya, Maqna Hotel Gorontalo (176 kamar) yang beroperasi sejak medio November 2012. Selang satu bulan kemudian, Prasanthi Hotels & Resorts mengelola On The Rock Hotel Kupang berkapasitas 84 kamar.
Sementara pada 2014, Prasanthi Hotels & Resorts dipercaya untuk mengoperasikan Idoop Hotel Lombok (96 kamar), Grand Madani Hotel Lombok (64 kamar), serta D’cozie Hotel Melawai, Jakarta Selatan, yang berdaya tampung 64 kamar.
Adapun tahun lalu, langkah Prasanthi Hotels & Resorts menghampiri area komersil Bali, seiring pengelolaan Jabu Beach Villa, yang berada di bilangan Jalan Raya Pantai Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali. Persisnya, mulai medio Juli 2017.
Pada awal tahun ini, peruntungan Prasanthi Hotels & Resorts tampaknya mulai mengilap. Bagaimana tidak. Tepatnya, pada 1 Januari 2018, Prasanthi Hotels & Resorts resmi mengoperasikan Antero Hotel Jababeka.
Hotel bintang tiga (142 kamar) yang terletak di kawasan Jalan Benyamin Sueb, Mekarmukti, Cikarang Utara, itu sebelumnya dikenal luas sebagai Hotel Horison Jababeka.
Lantas, bulan lalu, sebagaimana tertera di lamannya, Prasanthi Hotels & Resorts melansir dua properti anyar sekaligus, yakni Goodrich Suites Jakarta Selatan (76 kamar) serta La Lucia Boutique Hotel Belitung (60 kamar).
Kata CEO Prasanthi Hotels & Resorts, Jusuf Sawirin, kala itu, La Lucia Boutique Hotel Belitung merupakan hotel bintang tiga yang terbaik di kelasnya, sampai saat ini.
Dijelaskan pula, klaim itu tercermin dari struktur, proses finishing, hingga desain interior hotel yang berada di bilangan Air Saga, Tanjung Pandan, Belitung, Bangka Belitung, tersebut.
Prasanthi Hotels & Resorts menginformasikan, biaya menginap di La Lucia Boutique Hotel Belitung mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu/kamar, saat low season.
Sementara, ketika high season, banderol harganya berkisar Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta/kamar.
Dalam catatan Berita-Bisnis, La Lucia Boutique Hotel yang dikembangkan PT Lalucia Perdana Sukses merupakan hotel pertama yang mengusung konsep boutique di Bangka Belitung.
Dan, bila tak ada halangan, Prasanthi Hotels & Resorts sendiri sedang menyiapkan agenda pembukaan Santorini Beach Resort. (BB/as/Christov)