Artinya, dengan kehadiran botol susu dan dot khusus tersebut, bayi berkebutuhan khusus pun dimungkinkan untuk tetap dapat mengonsumsi air susu ibu (ASI) yang merupakan nutrisi terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Kata Satoru Saitou, General Manager Chief Investigator Research & Development Division, Breastfeeding Laboratory, Pigeon Corporation Japan, produk baru itu lahir dari hasil penelitian yang digelar dari 2005 hingga 2009.
Dijelaskan juga, riset dengan fokus untuk mempelajari proses bernapas serta menelan pada bayi yang berada di Neonatal Intensive Care Unit tersebut, dilakukan lewat kerjasama dengan Pediatrics Departement of Tokyo Jikei University Hospital.
Pigeon Corporation Japan menginformasikan, untuk bayi prematur dengan berat badan rendah, tersedia botol dari bahan kaca dengan desain leher yang lebar sehingga mudah dibersihkan. Adapun ukurannya terdiri dari dua, yaitu ukuran 100 mililiter dan 200 mililiter.
Di sisi lain, botol yang sama juga dilengkapi dengan dot khusus yang terbuat dari bahan karet silikon yang lembut.
Sementara itu, untuk bayi bibir sumbing dan atau langit-langit mulut bercelah, Pigeon Corporation Japan menawarkan botol susu yang terbuat dari bahan polypropylene yang sangat lembut, sehingga bisa ditekan guna mengatur aliran susu yang keluar plus dot dari bahan karet yang lembut.
Sedangkan untuk bayi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah pasca operasi dan untuk bayi dengan kondisi rahang bawah kecil tidak normal (micrognathia), dot yang terbuat dari bahan lembut didesain panjang agar bisa membantu aliran susu yang keluar. Botolnya sendiri menggunakan bahan polypropylene yang sangat lembut.
Patut diketahui, dalam operasionalnya, produk botol susu dan dot khusus besutan Pigeon Corporation Japan ini, dipasarkan di Indonesia via distributor yang bernama PT Multi Indocitra Tbk.
Dan, dalam catatan Berita-Bisnis, kerjasama keduanya bermula sejak 1995. Lebih dari itu, hingga saat ini, Pigeon diduga kuat sudah menggenggam sekitar 50 persen pangsa pasar bisnis botol susu bayi di Indonesia. (BB/as/Christov)