Alhasil, untuk menarik minat calon pembeli, para pengembang kerap terlebih dahulu menonjolkan variabel tersebut dalam setiap aktifitas promosinya.
Dan, memang, pada kenyataannya, konsumen pun akan lebih mempertimbangkan produk properti yang memiliki lokasi strategis ketimbang produk sejenis yang minim akses.
Kondisi semacam ini tampaknya disadari betul oleh Ciputra Group yang saat ini sedang mengembangkan kota mandiri bernama CitraLand Bagya City yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, di antara kawasan Medan Utara dan Medan Timur, Sumatera Utara.
Buktinya, pada awal Maret 2015, Ciputra Group resmi menggelar seremoni peletakan baru pertama (groundbreaking) pelebaran jalan layang (flyover) yang berdekatan dengan proyek seluas 211 hektar tersebut.
Dan, asal tahu saja, bila proyek pelebaran flyover selesai, maka lebar jalan layang itu bakal berubah dari 9 meter menjadi 20 meter alias menyerupai jalan protokol di kota besar.
Kata Wibowo Raharo, General Manager CitraLand Bagya City, jalan layang dengan lebar 20 meter tersebut dengan sendirinya memberikan kemudahan akses dari dan menuju kota mandiri CitraLand Bagya City.
Bersamaan dengan itu, akses serupa juga memungkinkan para penghuni CitraLand Bagya City untuk menghemat waktu ketika menuju ke kota Medan atau menuju ke Bandara Internasional Kualanamu via tol Belmera dan Jl. Pancing.
Ciputra Group menegaskan, kehadiran jalan layang dengan lebar 20 meter dan berlokasi di kawasan Jl. Pasar V Timur (Jl. Kolam Medan Estate) itu, otomatis membuat CitraLand Bagya City memiliki nilai tambah sebagai kota mandiri dengan lokasi yang sangat strategis.
Lantas, pada giliran berikutnya, bakal menempatkan CitraLand Bagya City sebagai kota mandiri yang prospektif untuk dihuni maupun dijadikan sebagai sarana untuk investasi properti atau untuk usaha.
Ciputra Group menginformasikan, dana investasi yang dikucurkan untuk melebarkan jalan layang tadi diperkirakan mencapai Rp 20 miliar sampai Rp 25 miliar.
Dalam catatan Berita-Bisnis, pengembangan CitraLand Bagya City tak lepas dari kerjasama yang terjalin di antara Ciputra Group dengan Grup KPSN.
Dan, oleh keduanya, CitraLand Bagya City dirancang sebagai kota mandiri yang terdiri dari hunian, kawasan perdagangan dan perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar modern, hotel, apartemen, sekolah, universitas, rumah sakit serta water park.
Patut diketahui pula, tahap pertama pengembangan CitraLand Bagya City (seluas kurang lebih 63 hektar) telah digelar sejak tiga tahun silam lewat peluncuran tiga klaster hunian plus tujuh blok rumah toko (ruko). Adapun yang terbaru, Ciputra Group diketahui menawarkan klaster San Marco serta ruko Madison Avenue.
CitraLand Bagya City sendiri terhitung sebagai kota mandiri kedua yang dibangun oleh Ciputra Group di Medan, setelah CitraGarden Medan yang terletak di kawasan Jl. Jamin Ginting. (BB/as/Christov)