Untuk itu, Tiga Pilar Sejahtera Food diketahui telah berhasil mengumpulkan sekitar 200 anak usia SD yang akan mengikuti serangkaian aktifitas selama 4 hari 3 malam.
Adapun tujuannya diarahkan untuk melatih jiwa kepemimpinan, mengasah kepedulian terhadap lingkungan sekaligus memupuk rasa solidaritas.
Kata Hetty Herawati, Head of Marketing Snack Division Tiga Pilar Sejahtera Food, Taro Rangers Camp merupakan bagian dari kampanye yang mengusung tema Generasi Anak Tangguh Indonesia yang digelar pada tahun ini.
Lebih dari itu, Taro Rangers Camp juga menjadi puncak acara dari kampanye Generasi Anak Tangguh Indonesia yang sebelumnya telah didahului Taro Goes to School serta Aksi Taro Rangers yang ditayangkan setiap Minggu di salah satu stasiun televisi swasta.
Tiga Pilar Sejahtera Food menginformasikan, program yang dikemas dalam wujud experiential learning dan sudah dilaksanakan sejak tiga tahun silam tersebut, diharapkan bisa membantu pembentukan karakter anak-anak Indonesia sebagai generasi yang tangguh.
Perlu diketahui, kampanye Generasi Anak Tangguh Indonesia sejatinya tak lepas dari upaya Tiga Pilar Sejahtera Food untuk memperkuat penetrasi Taro di ranah bisnis snack di pasar domestik.
Bagaimana tidak, aroma persaingan di pentas bisnis ini tergolong sangat ketat, yang salah satunya tercermin dari porsi belanja iklan yang ditabur oleh masing-masing produsen.
Ambil contoh, selama kuartal pertama tahun lalu. Kala itu, menurut riset AC Nielsen, belanja iklan kategori produk mie maupun makanan instan berada di peringkat ketiga pengiklan terbesar dengan pertumbuhan sebesar 66 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Satu kondisi yang diduga kuat masih berlangsung sampai saat ini.
Di sisi lain, peredaran puluhan merek di saluran penjualan tradisional maupun modern yang sekaligus dibumbui beragam program promo, juga ditengarai turut mewarnai persaingan yang wajib untuk diwaspadai setiap waktu dengan peluncuran berbagai kampanye.
Artinya, melalui kampanye Generasi Anak Tangguh Indonesia, Tiga Pilar Sejahtera Food berharap kinerja penjualan Taro -yang diambilalih dari PT Unilever Indonesia Tbk sejak 2011 dengan nilai akusisi senilai Rp 240 miliar- bisa terjaga, bahkan bertumbuh, di kemudian hari.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Tiga Pilar Sejahtera Food sepanjang tahun lalu berhasil membukukan pendapatan sebanyak Rp 5,14 triliun alias meningkat 26,7 persen tinimbang realisasi tahun sebelumnya.
Lantas, di saat yang sama, makanan ringan Taro disebut mampu memberikan kontribusi hingga Rp 489,25 miliar.
Adapun hingga akhir medio Desember mendatang, ketika Tiga Pilar Sejahtera Food berusaha meraih pendapatan sebesar Rp 7,3 triliun, kontribusi Taro diproyeksikan mencapai sekitar 30 persen. (BB/as/Christov)