Alhasil, dengan kehadiran pabrik baru tersebut, Medisafe Technologies pun saat ini mampu memproduksi minimal 2,3 miliar unit sarung tangan sintesis per tahun. Sebelumnya, lewat dukungan dua pabrik, kapasitas produksinya hanya 1,6 miliar unit per tahun.
Kata Vikram Hora, Chairman Medisafe Technologies, pabrik anyar tadi menggunakan teknologi termutakhir dari Jerman, Jepang, dan India sehingga bisa diklaim sebagai pabrik sarung tangan sintesis yang terbaik di Indonesia, hingga kini.
Dijelaskan pula, bila digabung dengan jumlah produksi perusahaan afiliasi yang terletak di Malaysia, maka total produksi sarung tangan sintesis Medisafe Technologies mencapai kurang lebih 14 miliar unit per tahun.
Di sisi lain, bermodalkan kemampuan produksi itu, pendapatan Medisafe Technologies dengan sendirinya diperkirakan akan meningkat dari US$ 25 juta menjadi US$ 60 juta per tahun.
Asal tahu saja, perusahaan afiliasi yang dimaksud adalah YTY Group yang terletak di Perak, Malaysia, dan beroperasi mulai pada tahun 1988.
Medisafe Technologies mengklaim, pihaknya sampai saat ini merupakan market leader di pentas bisnis sarung tangan sintetis di pasar domestik. Adapun di skala global, Medisafe Technologies bersama YTY Group menguasai 10 persen pangsa pasar.
Berita-Bisnis mencatat, sebagian besar hasil produksi sarung tangan sintesis Medisafe Technologies merambah pasar ekspor, dengan tujuan utama Amerika Serikat (70 persen).
Medisafe Technologies dan YTY Group adalah entitas bisnis yang berada dalam naungan Indorama Group yang dimiliki oleh Sri Prakash Lohia.
Indorama Group sendiri dikenal luas berkecimpung di berbagai sektor industri, seperti poliester, PET resin, polyethylene, polypropylene, kain, pupuk urea, dan properti. (BB/as/Christov)