Selain itu, Siloam Hospitals Balikpapan juga diarahkan untuk melayani kalangan ekspatriat yang banyak bekerja di berbagai perusahaan besar yang mengolah sumber daya alam di Kalimatan Timur, seperti Pertamina, Total S.A. (Perancis), Chevron Texaco (USA), dan Theiss (Australia).
Menurut Theo L. Sambuaga, Presiden Komisaris Lippo Karawaci, pihaknya telah mengeluarkan dana investasi senilai US$ 20 juta untuk meng-upgrade peralatan medis dan sistem layanan kesehatan Siloam Hospitals Balikpapan.
Ditambahkan, peralatan kesehatan yang di-upgrade, antara lain, 1.5 Tesla MRI dan 128-slice CT-Scan.
Di samping itu, Siloam Hospitals Balikpapan juga diklaim memiliki pusat jantung yang dilengkapi dengan Cath-lab dan mesin-mesin 4D Ultrasound terbaru serta didukung 27 ruang OPD untuk konsultasi dokter spesialis, 3 ruang operasi plus menyediakan layanan spesialisasi di bidang saraf, jantung, tulang, ginjal, dan emergency trauma.
Tiga tahun silam, Lippo Karawaci melakukan akusisi terhadap Rumah Sakit Balikpapan Husada yang terletak di kawasan jalan utama Balikpapan. Akuisisi tersebut pun sekaligus menambah jumlah rumah sakit yang berada dalam jaringan Siloam Hospitals Group, divisi healthcare Lippo Karawaci.
Hingga kini, Siloam Hospitals Group tercatat menaungi 13 rumah sakit dengan brand Siloam Hospitals plus 6 rumah sakit baru yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi.
Per akhir kuartal ketiga tahun 2012, Siloam Hospitals Group mampu memberikan kontribusi sebesar 33 persen terhadap total pendapatan Lippo Karawaci yang mencapai Rp 3,8 triliun. Adapun sepanjang tahun ini, angka itu diproyeksikan meningkat menjadi 40 persen. (BB/as/Christov)