Selain itu, dengan menggandeng Ismail Ning, Lippo Karawaci juga berniat membangun kota baru dengan cara merevitalisasi pantai seluas 700 hektar. Proyek yang bernama Bandar Minangkabau itu diperkirakan menelan dana investasi hingga Rp 10 triliun dan bakal dikerjakan dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.
Menurut Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur Lippo Karawaci, kedua proyek skala besar tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya.
Ditambahkan, superblok Lippo Plaza yang memiliki total luas bangunan 94 ribu meter persegi bakal dilengkapi dengan pusat perdagangan (55 ribu meter persegi), hotel berkapasitas 200 unit kamar, dan Sekolah Padang Harapan.
Selain itu, masih di lokasi yang sama, Lippo Karawaci juga akan menghadirkan rumah sakit dengan standar internasional berkapasitas 300 tempat tidur.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, superblok Lippo Plaza Padang adalah proyek superblok ke-5 yang telah dikembangkan Lippo Karawaci, sampai saat ini. Adapun di Pulau Sumatera, Lippo Plaza Padang merupakan superblok pertama yang dibangun oleh Lippo Karawaci.
Sebelumnya, Lippo Karawaci tercatat telah menghadirkan superblok City of Tomorrow (Surabaya), Kemang Village (Jakarta Selatan), The St. Moritz Penthouses & Residences (Jakarta Barat), dan Holland Village (Cempaka Putih).
Lippo Karawaci menegaskan investasi pembangunan rumah sakit diperkirakan mencapai Rp 400 miliar. Sementara itu, dana pembangunan Hotel Aryaduta sekitar Rp 300 miliar dan pusat perbelanjaan menelan biaya hingga Rp 600 miliar. (BB/as/Christov)