Lomba yang menggunakan pensil khusus Faber-Castell jenis graphic akuarel tersebut dipastikan melibatkan kurang lebih 200 peserta dari kategori pelajar maupun umum.
Menurut Fransiska Remila, Brand Manager Faber-Castell Internasional Indonesia, pihaknya menyediakan hadiah uang tunai serta sertifikat bagi pemenang.
Selain itu, Faber-Castell Internasional Indonesia juga akan menyertakan karya tiga besar pemenang lomba dalam pameran nasional Faber-Castell Internasional Indonesia yang dilangsungkan pada medio Januari mendatang.
Patut diketahui, lomba menggambar di atas sesungguhnya merupakan bagian dari hajatan serupa yang dilaksanakan di 12 kota di Indonesia, sejak medio September lalu hingga November 2013.
Dan, aktivitas itu erat kaitannya dengan upaya peningkatan penetrasi produk pensil keluaran Faber-Castell Internasional Indonesia di masing-masing kota tersebut.
Khusus di Semarang, melalui lomba menggambar tadi, Faber-Castell International Indonesia berharap dapat meningkatkan penjualan beragam produk pensilnya, baik untuk segmen anak, remaja maupun perkantoran.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, total produksi alat tulis Faber-Castell Internasional Indonesia mencapai 400 juta unit pensil per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persen dilego di pasar ekspor. Adapun sisanya diserap oleh pasar domestik.
Sepanjang tahun lalu, Faber-Castell International Indonesia sukses membukukan penjualan senilai US$ 77 juta. Angka tersebut meningkat 10 persen ketimbang realisasi penjualan tahun sebelumnya.
Sementara itu, sampai tutup tahun ini, Faber-Castell Internasional Indonesia tercatat menargetkan peningkatan penjualan sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan perolehan tahun lalu.
Bersama PT A.W Faber-Castell Indonesia (produsen pensil kayu), Faber-Castell International Indonesia adalah bagian dari Faber-Castell Aktiengesellschaft yang berbasis di Jerman.
Dalam operasionalnya, Faber-Castell International Indonesia bertindak sebagai distributor eksklusif untuk beragam produk Faber-Castell sekaligus sebagai distributor produk UHU di Indonesia. (BB/as/Christov)