Ambil contoh data yang pernah dilansir oleh Spire Research & Consulting. Lembaga riset tersebut menyatakan nilai bisnis consumer goods Indonesia pada tahun 2011 telah mencapai kurang lebih Rp 165,95 triliun atau meningkat sekitar 9,6 persen jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya.
Dan, sampai akhir tahun lalu, Spire Research & Consulting memprediksi, bisnis consumer goods di Indonesia tumbuh dalam kisaran prosentase yang kurang lebih sama.
Itu sebabnya, wajar bila kemudian para pebisnis consumer goods di Indonesia berupaya melakukan berbagai cara untuk meraup keuntungan dari momentum pertumbuhan tersebut. Salah satunya adalah PT P&G Indonesia yang membesut shampoo -salah satu item consumer goods– merek Pantene.
Yang terbaru, P&G Indonesia meluncurkan varian Pantene Pro-V Total Damage Care yang disebut telah melalui proses penyempurnaan dan diklaim bisa memperbaiki 10 tanda kerusakan rambut (kusut, kusam, rapuh, bercabang, kering, kasar, mudah patah, mengembang, lepek, dan susah diatur).
Bersamaan dengan itu, P&G Indonesia juga menggelar kontes berbasis digital dengan tajuk Pantene Shine Moment mulai dari awal medio Juli ini hingga tanggal 26 Juli nanti sekaligus memperkenalkan Raline Shah sebagai brand ambassador Pantene yang baru.
Menurut Bambang Sumaryanto, Direktur P&G Indonesia, kontes itu diarahkan untuk mengajak wanita Indonesia agar selalu tampil berkilau dengan rambut sehatnya.
Ditambahkan, untuk mengikuti kontes tersebut, para wanita Indonesia diberi kesempatan mengunjungi http://www.panteneku.com/shine selama periode kontes digelar.
Berita-Bisnis mencatat, di pasar shampoo di Indonesia, P&G Indonesia merilis beberapa brand, antara lain, Pantene, Head & Shoulders, Rejoice, dan Herbal Essence.
Dan, sampai saat ini, bersama PT Unilever Indonesia Tbk yang melansir shampoo merek Clear, SunSilk, Dove, dan Lifebuoy, P&G Indonesia diketahui menguasai 90 persen bisnis shampoo di Indonesia. (BB/as/Luki)