Dan, salah satu wujudnya, tercermin pada penyelenggaraan kampanye digital dengan sasaran meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap kesadaran anemia.
Patut diketahui pula, kampanye digital tadi -yang mengusung merek Sangobion, obat pencegah dan untuk mengatasi anemia alias kurang darah- diramaikan dengan ribuan hashtag.
Kelak, jika tak ada halangan, lokasi hastag terbanyak pun bakal dikunjungi Tanya Anemia Center, yang berupa booth kesehatan gratis, yang memungkinkan para pengunjung untuk melakukan screening test dengan menggunakan anemiameter plus memperoleh edukasi mengenai anemia.
Di sisi lain, masih bernaung dalam tema kampanye yang sama, Merck Indonesia juga tak lupa menyelenggarakan survei dengan hadiah pulsa gratis senilai Rp 10 ribu untuk seribu pemenang, yang berlangsung mulai dari 15 Maret 2016 hingga 14 April 2016.
Asal tahu saja, untuk memperoleh hadiah tersebut, peserta survei disarankan lebih dulu mengakses Facebook Fanpage Sangobion.
Kata Head of Marketing Consumer Health Merck, Anie Rachmayani, kampanye Indonesia Bebas Anemia berupaya untuk lebih meningkatkan lagi kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman mengenai gejala anemia.
Ditambahkan, tanpa dukungan asupan gizi yang cukup, setiap orang, baik wanita maupun pria, anak-anak serta dewasa, memiliki potensi terkena anemia.
Khususnya, Anemia Defisiensi Besi yang tergolong jenis anemia yang kerap terjadi dan merupakan salah satu penyakit silent killer yang berkontribusi terhadap hampir 20 persen dari kematian orang dewasa.
Merck menegaskan, pengaturan pola hidup sehat sangat berperan penting untuk mengatasi anemia. Itu pula sebabnya, agar dapat menghindari anemia, masyarakat dianjurkan mengonsumsi makanan yang meningkatkan penyerapan zat besi, seperti jeruk, makanan hewani dari daging, unggas, serta ikan.
Dalam catatan Berita-Bisnis, hingga saat ini, Merck menawarkan Sangobion dalam rupa Sangobion Kapsul (dewasa), Sangobion Kids, dan Sangobion Baby yang menyasar bayi berusia 0-24 bulan.
Lantas, dua tahun silam, Merck merilis Sangobion Femine yang diarahkan untuk perempuan dan diklaim dapat membantu untuk menghilangkan gejala-gejala yang dialami perempuan saat menstruasi, seperti lemas, kelelahan, dan anemia sebagai dampak buruknya. (BB/as/Christov)