Persisnya, MSA Kargo telah resmi mengoperasikan kawasan pergudangan (logistic center) anyarnya yang berlokasi di kawasan Tanjung Mas, Semarang.
Dan, asal tahu saja, kawasan baru tersebut berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektar serta memiliki luas bangunan hingga 6.000 meter persegi.
Kata Pendiri MSA Kargo, Monang Sianipar, kehadiran kawasan pergudangan itu erat kaitannya dengan kondisi Semarang dan wilayah sekitarnya yang selama ini dikenal luas sebagai pusat industri furnitur terbesar di Indonesia.
Dijelaskan pula, hingga saat ini, Semarang merupakan kota pelabuhan terbesar keempat di Indonesia, setelah, Jakarta, Surabaya, dan Medan.
MSA Kargo juga menegaskan, logistic center tersebut disiapkan untuk menunjang kepesatan laju pertumbuhan industri yang membutuhkan peran jasa kargo.
Berita-Bisnis mencatat, MSA Kargo sebelumnya telah memiliki beberapa warehouse yang melakoni fungsi serupa dan terletak di beberapa lokasi.
Ambil contoh, di Jakarta. Di wilayah ini, MSA Kargo menghadirkan empat warehouse, yaitu di Tanjung Priok (1.000 meter persegi), SoewarnaBusiness Park – Bandara Internasional Soekarno Hatta (280 meter persegi), Otista (100 meter persegi), serta di kawasan Jl. Minangkabau, Jakarat Selatan, seluas 35 meter persegi.
Sementara di Semarang, serta masih di bilangan Tanjung Mas, MSA Kargo juga memiliki warehouse dengan luas bangunan mencapai 2.000 meter persegi.
MSA Kargo yang beroperasi sejak 1981 memberikan beberapa layanan, mulai dari air freight, sea freight, logistik, custom brokerage, special product, dangerous goods, packaging, hingga warehouse.
Lantas, pada 1999, MSA Kargo sudah mengantongi Sertifikasi Kompetensi (ISO 9902) yang dikeluarkan oleh Sucofindo International Certification Services. (BB/as/Luki)