Buktinya, di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Semen Indonesia baru saja mengoperasikan pabrik semen baru Tonasa V berkapasitas 3 juta ton per tahun dan power plant 2 x 35 MW yang berada dalam naungan PT Semen Tonasa, anak usaha Semen Indonesia.
Kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama Semen Indonesia, dengan kehadiran pabrik anyar senilai Rp 3,5 triliun itu, kapasitas produksi Semen Tonasa pun otomatis bertambah menjadi kurang lebih 7 juta ton per tahun.
Di sisi lain, Semen Tonasa juga disebut sedang berancang-ancang membangun lagi tiga unit pengantongan semen (packing plant) yang berlokasi di Maluku Utara, Jayapura, dan Gorontalo, guna mendukung efesiensi logistik pengiriman semen ke luar Sulawesi Selatan.
Sampai saat ini, Semen Tonasa tercatat sudah mengoperasikan 8 unit packing plant (Biringkassi, Makassar, Palu, Bitung, Banjarmasin, Samarinda, Ambon, Celukan Bawang Bali) plus dua unit yang sedang dalam tahap pembangunan (Mamuju, Konawe). Adapun kapasitas seluruh packing plant itu sebesar 5,1 juta ton per tahun.
Selama medio Januari hingga Desember tahun lalu, Semen Tonasa sukses menjual 5,53 juta ton semen atau tumbuh 20,7 persen jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya (4,58 juta ton).
Dalam kondisi itu pula, pangsa pasar Semen Tonasa secara nasional terhitung 9 persen. Sementara bila bercermin dari situasi penjualan di area komersil Indonesia bagian Timur, market share Semen Tonasa diketahui sudah berada di kisaran 40 persen.
Semen Indonesia sendiri yakin keberadaan pabrik semen Tonasa V tadi bakal mampu menopang penetrasinya di bisnis semen secara nasional. (BB/as/Christov)