Jika rencana tersebut terealisasi, Asuransi Allianz Life Indonesia otomatis bakal didukung total delapan bank. Sebelumnya, Asuransi Allianz Life Indonesia telah bekerja sama dengan Bank Muamalat, Bank Ekonomi, Standard Chartered, HSBC, BPTN, dan Bank ANZ.
Menurut Handojo G. Kusuma, Deputy CEO, Chief Distribution Officer Asuransi Allianz Life Indonesia, pihaknya optimis kehadiran mitra baru tersebut bakal mampu memacu pertumbuhan bisnis perseroan.
Ditambahkan, hingga akhir medio Desember 2012, Asuransi Allianz Life Indonesia berhasil membukukan perolehan premi sebanyak Rp 8,3 triliun atau tumbuh sebesar 23 persen ketimbang posisi akhir tahun 2011 (Rp 6,8 triliun).
Dari jumlah tersebut, asuransi jiwa individual -sebagian besar merupakan produk unit-linked– memberikan kontribusi sebanyak 58 persen alias menjadi kontributor utama.
Di saat yang sama, bancassurance menjadi jalur distribusi andalan. Asuransi Allianz Life Indonesia menegaskan andil bancassurance mencapai kurang lebih 60 persen terhadap perolehan premi. Setelah itu, keagenan dengan kontribusi 24 persen. Adapun sisanya, diperoleh melalui corporate channel.
Sepanjang tahun lalu, Asuransi Allianz Life Indonesia menyatakan telah membayar klaim senilai Rp 4,07 triliun. Angka itu meningkat 53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 2,66 triliun).
Sebelumnya, Asuransi Allianz Life Indonesia merilis produk asuransi SmartLegacy yang mengincar segmen kelas atas. Dalam tempo lebih dari satu bulan sejak diperkenalkan secara resmi, SmartLegacy disebut sudah berhasil mendulang premi senilai US$ 10 juta.
Sementara itu, hingga akhir tahun ini, Asuransi Allianz Life Indonesia berambisi meraup premi sebanyak US$ 100 juta dari asuransi SmartLegacy. (BB/as/Luki)