Maklumlah, beberapa merek yang telah hadir lebih dahulu, tampak mendominasi ranah bisnis tepung terigu di Indonesia, saat itu.
Namun, seiring berjalannya waktu serta didorong upaya yang dicurahkan, akselerasi usaha Bungasari Flour Mills Indonesia ternyata mampu membuahkan hasil yang menggembirakan.
Bahkan, lebih dari itu, Bungasari Flour Mills Indonesia sendiri mengklaim, pertumbuhannya berada di kisaran lima persen per tahun, dengan revenue mencapai Rp 2 triliun per tahunnya.
Alhasil, dalam tempo lima tahun, pangsa pasar Bungasari Flour Mills Indonesia -memiliki 135 varian produk serta 50 varian produk khusus lokal- disebut sudah mencapai 6 persen.
Asal tahu saja, salah satu variabel utama yang mendorong pencapaian tadi, erat kaitannya dengan pemanfaatan sistem pengolahan gandum yang canggih dan modern (flour blending system) yang digunakan oleh Bungasari Flour Mills Indonesia, di pabriknya yang terletak di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten.
Kata Sales & Marketing Director Bungasari Flour Mills Indonesia, Budianto Wijaya, flour blending system merupakan sistem yang telah dipakai sejak pabrik perdana Bungasari Flour Mills Indonesia beroperasi.
Dijelaskan pula, dengan sistem tadi, pihaknya pun memperoleh banyak keuntungan, seperti bisa mengolah gandum sesuai dengan jenis dan karakternya, sehingga pada giliran berikutnya menghasilkan kualitas tepung terigu yang konsisten.
Selain itu, tambahnya, via flour blending system, produksi ekstraksi biji gandum dapat dilakukan secara optimal serta bisa menghasilkan produk dengan spesifikasi khusus sesuai keinginan konsumen.
Di saat yang sama, kulit gandum yang terbuang juga dapat dipakai sebagai produk sampingan, yakni sebagai pakan ternak hingga komponen furnitur.
Bungasari Flour Mills Indonesia juga mengabarkan, hingga saat ini, kapasitas produk pabriknya telah mencapai 1,500 metrik ton per hari.
Lantas, seiring dengan meningkatnya permintaan, Bungasari Flour Mills Indonesia pun berniat menghadirkan pabrik anyar di lokasi yang sama, yang baru dimanfaatkan 6 hektar dari total lahan seluas 11 hektar.
Untuk itu, Bungasari Flour Mills Indonesia sudah mengalokasikan dana sebesar US$ 42 juta guna menghadirkan pabrik kedua yang bakal mulai dibangun pada tahun depan.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Bungasari Flour Mills Indonesia merupakan perusahaan patungan yang dibentuk FKS Group (Indonesia), Toyota Tsusho Corp. (Jepang), serta Malayan Flour Mills Berhad (Malaysia).
Dan, dalam operasionalnya, Bungasari Flour Mills Indonesia sendiri menjajakan tepung terigu dalam beragam merek, yaitu Golden Eagle, Bola Salju, Hanamas, dan Jawara Tinggi. (BB/as/Luki)