Dan, lebih dari itu, es krim vanila yang dibalut saus karamel dengan pelapis cokelat, kacang, dan remah biskuit ini, bahkan disebut sangat cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak muda yang sedang berkumpul bersama teman-temannya ataupun sedang menikmati ‘me time‘.
Kata Adji Anjono, National Sales Manager and Marketing Manager Campina Ice Cream Industry, pihaknya yakin, varian baru es krim tersebut bakal diminati oleh konsumen berusia muda.
Bagaimana tidak. Selain dibuat dari bahan-bahan alami yang terdiri dari lapisan cokelat yang lebih tebal, taburan kacang, dan remahan biskuit sebagai pelapis es krim, Tropicana Choco Caramelt juga diolah dengan menggunakan teknologi terkini berstandar internasional.
Alhasil, Campina Ice Cream Industry pun bisa memastikan, tekstur Tropicana Choco Caramelt renyah sekaligus nikmat.
Lantas, mengingat yang disasar adalah segmen muda sekaligus ingin menyokong kampanye ekspresi anak muda, Campina Ice Cream Industry sendiri tak lupa menggelar brand activation yang terdiri dari beberapa event.
Salah satunya adalah Campina Deteksi Dance Competition 2015 yang dilaksanakan di Supermal Pakuwon Indah, Surabaya.
Bersamaan dengan itu, ada juga kontes video Dubsmash dan kompetisi foto selfie yang bertujuan merepresentasikan karakter Tropicana Choco Caramelt, yaitu rasa yang otentik dan unik.
Perlu diketahui, hingga saat ini, Campina Ice Cream Industry menawarkan produk es krim melalui beberapa merek, antara lain, Campina, Hula-Hula, Tropicana, serta Concerto.
Dan, khusus untuk merek yang disebut terakhir, sudah melansir dua varian rasa anyar pada pertengahan November tahun lalu, yakni Choco Brownie (es krim cone cokelat) serta Milky Berry (es krim cone vanila).
Adapun dari sisi varian, Campina Ice Cream Industry terhitung konsisten untuk meluncurkan berbagai rasa dan bentuk baru dari es krim besutannya. Paling tidak, perusahaan yang berbasis di Surabaya, ini mampu merilis lima hingga enam varian rasa anyar per tahunnya.
Buktinya, per akhir 2014, Campina Ice Cream Industry mengklaim sudah memiliki 70 sampai 80 varian produk, baik dari sisi rasa maupun bentuk.
Berita-Bisnis mencatat, dua tahun silam, Campina Ice Cream Industry mengincar penjualan sebanyak Rp 650 miliar alias naik sebesar 25 persen bila dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun sebelumnya.
Di saat yang sama, total produksi es krimnya tercatat mencapai tujuh juta sampai delapan juta liter per tahun, dengan kontribusi penjualan terbesar di wilayah komersil Jabodetabek (40-45 persen). Setelah itu, menyusul area Jawa Timur dengan andil sebanyak 30 persen.
Tentu saja, kehadiran Tropicana Choco Caramelt baru-baru ini, sejatinya tidak bisa dilepaskan dari upaya Campina Ice Cream Industry untuk memperkokoh penetrasinya di ranah bisnis es krim di pasar domestik.
Berdasarkan data yang pernah dirilis oleh Euromonitor International, ukuran pasar es krim Indonesia terhitung sangat besar di kawasan Asia Tenggara, yakni mencapai 158 juta liter.
Kelak, sampai tiga tahun ke depan, lembaga riset yang sama juga memperkirakan pasar es krim di Indonesia bakal mencapai 240 juta liter atau rata-rata tumbuh 8,75 persen per tahun.
Artinya, daya tarik salah satu kategori produk fast moving consumer goods ini memang sangat menggiurkan dan Campina Ice Cream Industry sudah pasti tak ingin ketinggalan untuk memanfaatkan momentum tersebut.
Hingga akhir tahun lalu, Campina Ice Cream Industry diduga kuat sudah menggenggam 25 persen sampai 26 persen pangsa pasar di ranah bisnis es krim di Indonesia. (BB/as/Christov)