Buktinya, maskapai penerbangan yang berbasis di Malaysia itu, resmi melansir Premium Flex yang diklaim sebagai layanan khusus yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan para pelancong bisnis dengan menyediakan kenyamanan, fleksibilitas plus berbagai manfaat lebih.
Kata Tony Fernandes, CEO Grup AirAsia, Premium Flex dirancang dengan kualitas terbaik sekaligus ditawarkan dengan harga terhemat.
Ditambahkan pula, penumpang yang membeli Premium Flex dipastikan bakal memperoleh beragam manfaat yang memberikan kenyamanan saat melakukan perjalanan bisnis.
Adapun manfaat yang dimaksud, antara lain, berupa bagasi gratis seberat 20 kilogram, Xpress boarding, Xpress baggage maupun fleksibilitas untuk mengubah jadwal penerbangan tanpa dikenakan biaya.
Khusus untuk yang disebut terakhir, perubahan jadwal penerbangan dapat dilakukan minimal tiga jam untuk keberangkatan bila menggunakan pesawat AirAsia. Sedangkan jika memakai pesawat AirAsia X, perubahan jadwal itu minimal empat jam sebelum waktu keberangkatan yang bisa diakses via www.airasia.com, aplikasi mobile, dan saluran penjualan Grup AirAsia lainnya.
Bersamaan dengan itu, penumpang layanan Premium Flex juga ditegaskan dapat memilih kursi standar yang diinginkan selama penerbangan tanpa dikenakan biaya tambahan.
Lebih dari itu, business travelers yang membeli Premium Flex dijanjikan mendapatkan kesempatan untuk duduk di premium seat secara gratis. Namun, untuk yang satu ini, disebut tergantung kepada ketersediaan.
Grup AirAsia menginformasikan, layanan Premium Flex tersedia di seluruh rute penerbangan AirAsia, kecuali untuk Sri Lanka.
Berita-Bisnis mencatat, kehadiran layanan Premium Flex ini sesungguhnya tak lepas dari upaya Grup AirAsia untuk memacu kontribusi segmen ancillary income-nya alias pendapatan yang bersumber dari penjualan non tiket (biaya bagasi, makanan dan layanan lain-lain selama penerbangan), yang jamak diterapkan oleh low-cost carriers di kawasan Eropa, Amerika Serikat serta di beberapa kawasan dunia lainnya.
Dan, hingga saat ini, segmen ancillary income-nya dikabarkan telah mampu memberikan kontribusi sebesar 20 persen dari total pendapatan.
Asal tahu saja, per akhir medio Maret lalu, Grup AirAsia melaporkan sukses membukukan pendapatan sebesar RM 1,3 miliar atau tidak berubah dari total pendapatan pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Di Indonesia sendiri, PT Indonesia AirAsia (lini bisnis Grup AirAsia) yang mengoperasikan 30 unit pesawat per akhir tahun lalu, optimistis bakal dapat menerbangkan minimal 8 juta penumpang selama tahun ini.
Pada saat yang sama, Indonesia AirAsia juga yakin menorehkan pertumbuhan pendapatan sebesar 3,6 persen menjadi Rp 6 triliun ketimbang pendapatan sebanyak Rp 5,8 triliun yang berhasil dikumpulkan sepanjang tahun 2013.
Grup AirAsia menegaskan bahwa Premium Flex sebagai layanan terbarunya bakal diminati banyak penumpang mengingat tersedianya berbagai manfaat yang ditawarkan. (BB/as/Christov)