
Apalagi, konsep yang dimaksud, diyakini dapat memberikan kenyamanan sekaligus menumbuhkan kepercayaan di kalangan konsumen.
Dalam hal ini, strategi yang diterapkan oleh PT Paramound Land saat menjual unit kondominium baru yang dikembangkan di wilayah Gading Serpong, Tangerang, bisa dijadikan contoh.
Buktinya, lini bisnis properti PT Paramount Enterprise International ini, resmi menawarkan unit-unit kondominium ARA Center dalam kondisi struktur maupun facade-nya (muka bangunan) sudah hampir selesai dibangun.
Alhasil, jika konsumen segera membeli unit-unit tersebut, bisa dipastikan unit yang dipilih pun dapat diserahterimakan dalam tempo 18 bulan sejak pembelian.
Kata Aryo Tri Ananto, Direktur Paramount Land, unit-unit kondominium ARA Center yang dijajakan tersebut mencakup tiga tipe, yakni studio, one bedroom, serta two bedrooms, dengan banderol harga mulai dari Rp 470 juta per unit, untuk tipe paling kecil.
Ditambahkan pula, tipe studio sendiri memiliki luasan semi-gross yang berbeda, yaitu 27,40 meter persegi, 27,58 meter persegi, dan 28,29 meter persegi.
Adapun luasan tipe one bedroom terdiri dari dua pilihan, yakni 41,55 meter persegi serta 42,43 meter persegi. Sedangkan tipe two bedrooms ditawarkan dengan luas semi-gross 55,86 meter persegi dan 56,57 meter persegi.
Paramount Land menegaskan, berbeda dengan pengembang lain yang kerap menggelar launching produk anyar masih dalam bentuk gambar, penjualan unit kondominium dengan kondisi yang sudah siap struktur dan facade-nya hampir rampung, dipercaya menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon pembeli.
Berita-Bisnis mencatat, di atas lahan seluas 1,7 hektar yang terletak di kawasan pusat komersial Gading Serpong, Paramount Land mengembangkan sebuah komplek kondominium bertajuk ARA Center yang terdiri dari enam menara.
Dan, sampai saat ini, tiga menara sudah dioperasikan. Salah satunya adalah hotel bintang tiga bernama Hotel ARA, yang dikelola oleh Parador Hotels dan Resort, unit usaha manajemen perhotelan Paramount Enterprise International alias Paramount Enterprise.
Di sisi lain, satu menara difungsikan sebagai bangunan Universitas Matana, lembaga pendidikan tinggi yang berada dalam naungan Yayasan Dharma Paramitra, yang berafiliasi dengan Paramount Enterprise. Plus satu menara bernama Menara Pine yang telah dijual dan sudah dihuni. (BB/as/Christov)