Buktinya, pada medio Maret lalu, via lini bisnis kesehatannya (PT Siloam International Hospitals Tbk), Lippo Group sudah memperoleh persetujuan dari The Myanmar Investment Commission untuk menjalin kerjasama dengan First Myanmar Investment yang bermuara kepada lahirnya Pun Hlaing Siloam Hospital.
Dan, asal tahu saja, penyelenggaraan grand opening rumah sakit yang berada dalam kendali manajemen baru tersebut direncanakan bakal dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Merujuk kepada healthinvestorasia.com, kemitraan antara Lippo Group dan First Myanmar Investment itu diketahui melibatkan dana US$ 10 juta, dengan 40 persen saham digenggam oleh Lippo Group. Adapun sisanya dikuasai First Myanmar Investment.
Meski demikian, Lippo Group memperoleh peluang untuk menempatkan Dr. Gershu Chandy Paul -mantan CEO Siloam Hospitals Group- sebagai CEO Pun Hlaing Siloam Hospital.
Masih berdasarkan informasi yang disampaikan healthinvestorasia.com, kolaborasi Lippo Group dan First Myanmar Investment juga akan menjadi landasan baru bagi Pun Hlaing Siloam Hospital untuk meningkatkan kapasitas tempat tidurnya, dari 100 menjadi 182 ranjang.
Pun Hlaing Siloam Hospital -dahulu mengusung label Pun Hlaing Hospital- berdiri pada 2005 dan terletak di kawasan Pun Hlaing Golf Estate, Pun Hlaing Avenue, Daing Su Village, Myanmar.
Dalam operasionalnya, Pun Hlaing Siloam Hospital ditopang enam ruang operasi, ruang layanan darurat, bangsal bersalin, unit perawatan intensif serta laboratorium modern.
Berita-Bisnis mencatat, hingga akhir 2017, Lippo Group berniat menghadirkan 40 rumah sakit di pasar domestik yang bernaung dalam jaringan Siloam Hospitals Group.
Sementara itu, dalam tempo tujuh tahun ke depan, Lippo Group pun -sebagaimana pernah diutarakan oleh James Riady- berancang-ancang mengoperasikan 30 rumah sakit di Filipina serta masing-masing 15 rumah sakit di Myanmar dan Vietnam. (BB/as/Christov)
Â