Buktinya, sampai akhir medio Desember 2016, pendapatan bersih Midi Utama Indonesia tercatat sebanyak Rp 8,49 triliun alias tumbuh sebesar 18,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 7,17 triliun).
Di saat yang sama, laba usahanya juga naik senilai Rp 95,99 miliar atau 29 persen year on year menjadi Rp 421,91 miliar.
Lantas, nilai laba komprehensif tahun berjalan 2016 pun menjadi Rp 202,43 miliar atau meningkat sebesar 37,3% dari posisi Rp 147,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Jelas, performa yang kinclong tersebut sejatinya tak lepas dari pertumbuhan gerai yang digelar oleh Midi Utama Indonesia, sepanjang tahun lalu.
Dari awal Januari sampai akhir Desember 2016, perusahaan yang berbasis di kawasan Jalan MH. Thamrin, Cikokol, Tangerang, ini berhasil membuka 202 gerai anyar di berbagai lokasi, yang dengan sendirinya membuat Midi Utama Indonesia menaungi total 1.265 gerai.
Dan, asal tahu saja, dari jumlah tersebut, sebanyak 1.202 gerai minimarket merupakan milik sendiri. Sisanya, 20 gerai berupa kerja sama waralaba, 35 gerai convenience store, plus 8 gerai supermarket.
Dalam catatan Berita-Bisnis, agresifitas pembukaan gerai baru yang dilakukan oleh Midi Utama Indonesia selama 2015, juga tak jauh berbeda.
Pada tahun itu, operator jaringan ritel bertajuk Alfamidi, Alfaexpress, Lawson, dan Alfasupermarket, ini sukses menghadirkan 220 gerai anyar.
Sedangkan pada tahun ini, laju ekspansi tersebut diperkirakan tidak akan mengendur, mengingat potensi yang sangat besar yang masih bisa digarap di pasar domestik.
Ambil contoh, medio Januari lalu. Untuk pertama kalinya, Midi Utama Indonesia mengoperasikan gerai Alfamidi di Rante-rante, Osango, Mamasa, Sulawesi Barat. (BB/as/Christov)