Buktinya, per akhir Juni lalu, penjualan bersih Kalbe Farma bisa meningkat hingga 18,9 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Alhasil, total jenderal penjualan Kalbe Farma selama medio Januari hingga Juni lalu mencapai Rp 7,4 triliun.
Menurut Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma, pertumbuhan bisnis itu bersumber dari hasil kinerja yang meyakinkan yang disumbangkan oleh empat lini bisnis utama Kalbe Farma.
Ambil contoh divisi produk kesehatan yang menawarkan produk obat bebas maupun minuman kesehatan siap saji. Kalbe Farma menegaskan, minuman kesehatan seperti Hydro Coco, Original Love Juice, dan Tipco mampu membukukan penjualan sesuai harapan.
Hingga akhir Juni 2013, penjualan bersih divisi produk kesehatan disebut berada di kisaran angka Rp 1,1 triliun atau setara dengan andil 16 persen terhadap total penjualan.
Setali tiga uang dengan divisi nutrisi yang mencetak penjualan bersih sebanyak Rp 1,7 triliun atau berkontribusi 24 persen terhadap total penjualan. Produk baru semacam Zee, Fitbar, Lovamil, dan Nutrive Benecol tercatat mengalami pertumbuhan positif.
Adapun kontribusi divisi obat resep mencapai 25 persen alias sukses mencatat penjualan bersih sebesar Rp 1,8 triliun.
Last but not least, divisi distribusi dan logistik mampu memberikan kontribusi hingga Rp 2,5 triliun alias menjadi andalan utama penjualan. Asal tahu saja, perolehan Rp 2,5 triliun itu sama dengan kontribusi 35 persen terhadap total penjualan bersih Kalbe Farma.
Kalbe Farma mengklaim, dengan kondisi seperti di atas, laba bersih yang berhasil diraup pun tercatat sebanyak Rp 922 miliar atau menanjak sebesar 14,2 persen ketimbang realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. (BB/as/Christov)