Dan, keseluruhan gerai itu diproyeksikan hadir antara lain di Medan, Samarinda, dan Surabaya.
Untuk itu, Electronic Solution-Home Solution telah menyiapkan dana investasi yang cukup besar lantaran pembukaan satu gerai dengan lahan seluas 500 meter persegi hingga 1.000 meter persegi tersebut membutuhkan dana mulai dari Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar.
Menurut Willy Sutanto, General Manager Marketing Electronic Solution-Home Solution, pihaknya optimis, kehadiran gerai baru bakal mampu mendorong laju penjualan barang elektronik.
Ditambahkan, pertumbuhan bisnis total 48 gerai Electronic Solution-Home Solution yang beroperasi saat ini tercatat mencapai 5 hingga 8 persen per tahun, dengan nilai penjualan sekitar Rp 250 miliar sampai Rp 280 miliar per bulan.
Electronic Solution-Home Solution mengklaim, pengoperasian 12 gerai baru tersebut bakal menjadikan pihaknya sebagai pemilik jaringan gerai ritel elektronik atau supermarket elektronik terbesar di Indonesia.
Berita-Bisnis mencatat, di arena bisnis supermarket elektronik di Indonesia, Electronic Solution-Home Solution bersaing dengan PT Electronic City Indonesia Tbk yang hingga kini sudah mengoperasikan 41 gerai yang terdiri dari 25 gerai dengan brand Electronic City serta 16 gerai yang mengusung label Electronic City Outlet.
Sampai akhir Desember mendatang, Electronic City Indonesia sendiri berancang-ancang membuka 9 gerai baru Electronic City di Jabodetabek, Pulau Jawa, dan Balikpapan.
Di sisi lain, Electronic City Indonesia pun berambisi meraup pendapatan sebanyak Rp 2,1 triliun sepanjang tahun ini. (BB/as/Luki)