Bagaimana tidak. Di lini event/exhibition, misalnya, Dyandra Media International memiliki tujuh anak usaha yang beroperasi, yakni PT Kerabat Dyan Utama (Radyatama), PT Dyandra Communication (DyaComm), PT Debindo Mitra Dyantama, PT Debindo Mitra Tama, PT Fasen Creative Quality (Quad Event Management & Quad MICE), PT VisiCita Communication (Visicomm), serta PT Dyandra Konvensi International.
Lantas, di segmen supporting event, perusahaan penyedia acara terintegrasi dalam industri MICE, yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia Group, ini juga tak lupa menghadirkan PT Samudra Dyan Praga dan PT Sinar Dyandra Abadi.
Alhasil, tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar pendapatan Dyandra Media International pun diduga kuat masih bersumber dari pos event/exhibition serta supporting event, sepanjang tahun lalu.
Namun, jangan salah. Besar kemungkinan, persaingan di arena bisnis event/exhibiton diperkirakan bakal semakin meningkat di masa mendatang.
Atau, dengan kata lain, Dyandra Media International tampaknya memerlukan upaya ekstra keras untuk mempertahankan dominasinya.
Pasalnya, dengan merangkul Clarion Events Asia, PT Adhouse Indonesia Cipta baru saja melansir PT Adhouse Clarion Events, yang diarahkan untuk menumbuhkan berbagai event yang sudah digelar maupun mengembangkan segmen Business-to-Business (B2B).
Kata Presiden Direktur Adhouse Indonesia Cipta, Soedirman Zakaria, via kolaborasi tersebut, pihaknya pun memiliki kesempatan untuk mengakses klien-klien baru untuk mengadakan acara di Indonesia.
Ditambahkan pula, di saat yang sama, Adhouse Indonesia Cipta juga berpeluang menggarap segmen B2B.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Clarion Events Asia merupakan bagian dari Clarion Events Group, perusahaan penyelenggara pameran di Singapura, yang telah beroperasi sejak 1947.
Sementara itu, Adhouse Indonesia Cipta sendiri dikenal luas sebagai perusahaan penyelenggara pameran bertajuk Indonesia Properti Expo di pasar domestik. (BB/as/Luki)