Makanya, para pelaku usaha kuliner tampak giat menggelar beragam ekspansi, baik melalui pembukaan gerai anyar hingga menghadirkan unit bisnis baru.
Bagaimana tidak, tingginya permintaan yang datang dari kalangan pribadi, korporat, dan pemerintahan, tentu saja sulit untuk diabaikan.
Ambil contoh, PT Culture Royale Indonesia, pengelola Cultute Royal Catering. Perusahaan yang berbasis di kawasan Jakarta Selatan ini baru saja melansir unit bisnis anyar yang bernama Dapur Panglima.
Kata Managing Director Culture Royale Indonesia (Culture Royale Group), Derrick Buntaran, Dapur Panglima diarahkan untuk memenuhi permintaan yang datang dari kalangan pribadi, korporat, maupun pemerintahan di wilayah pemasaran Jakarta, terhadap nasi boks dan nasi tumpeng.
Ditambahkan pula, menu nasi boks kreasi Dapur Panglima yang dibanderol seharga Rp 33 ribu (nett) per kotaknya itu, terinspirasi dari berbagai nasi khas daerah di Indonesia, seperti Nasi Langgi dan Nasi Liwet dari Jawa Tengah, serta Nasi Pedas Bali.
Di samping itu, ada juga Nasi Jamblang Cirebon, Nasi Udang Raos Pisan Jawa Barat dan Nasi Pandan Wangi khas Jakarta.
Sementara untuk menu premium yang dijajakan senilai Rp 43 ribu (nett) per kotak, Dapur Panglima menyediakan nasi boks berlabel Nasi Janda BT, singkatan dari Nasi Jawa Sunda Betawi dan Nasi Berkah.
Adapun untuk nasi tumpeng, Dapur Panglima memiliki dua jenis menu, yaitu Nasi Langgi dan Nasi Pandan Wangi, mulai dari 20 pax, 30 pax, hingga 50 pax.
Culture Royale Indonesia mengatakan, guna memenuhi permintaan pelanggan, Dapur Panglima menerima pesanan dari Senin hingga Minggu, termasuk tanggal merah.
Dan, lebih dari itu, Dapur Panglima juga menawarkan 10 jenis sambal yang bisa dipilih sendiri oleh pembeli untuk menjadi pendamping nasi boks, antara lain, Sambal Mangga, Sambal Balado, Sambal Bajak, Sambal Tomat, Sambal Matah, dan Sambal Kemangi.
Dalam catatan Berita-Bisnis, kiprah Culture Royale Indonesia di bisnis kuliner, khususnya di bisnis katering, dimulai sejak 2009.
Sedari awal pula, Culture Royale Indonesia yang memiliki cabang di Bali, berupaya menjaring konsumen dari kalangan menengah atas.
Tiga tahun silam, Culture Royale Indonesia sendiri telah melengkapi dapurnya -dengan luas bangunan mencapai 1,500 meter persegi- yang terletak di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan, dengan peralatan canggih sekaligus menggunakan teknologi ozone.
Asal tahu saja, teknologi itu digunakan sebagai sarana pencuci sayuran dan buah-buahan agar tetap segar dan higienis, serta untuk menghilangkan pestisida yang menempel. (BB/as/Luki)