Terlebih lagi, bila mengingat, persepsi konsumen terhadap model dan jenis gaya hidup sehat itu sendiri acap bersifat musiman alias tergantung kepada tren yang pada waktu tertentu digrandrungi sebagian besar masyarakat. Dengan kata lain, gaya hidup sehat pun tak terhindar dari nuansa siklus.
Di sisi lain, persaingan para pebisnis yang menawarkan gaya hidup sehat juga tak kunjung surut, bahkan mengarah ke arah kompetisi yang ketat. Dengan demikian, agar dapat terus tumbuh, pebisnis yang berkecimpung di ranah bisnis gaya hidup sehat sejatinya perlu kreatif.
Ambil contoh, arena bisnis pusat kebugaran dengan Fitness First sebagai pelakunya. Gerai pusat kebugaran yang berasal dari Inggris ini, baru saja mengumumkan bakal menggelar Fit For Fashion yang melibatkan 12 kontestan dari Asia maupun Eropa.
Dalam kompetisi yang menggabungkan fitnes dan fashion tersebut, seluruh kontestan (6 pria dan 6 wanita) akan menerima berbagai tantangan, baik fisik, mental maupun kemampuan di bidang fashion.
Lebih dari itu, lantaran dikemas sebagai sebuah acara televisi dengan konsep reality show, maka Fit For Fashion pun dipastikan bakal tayang di Star World mulai tanggal 16 Oktober mendatang.
Kata Anil Chugani, Head of Operations PT Fitness First Indonesia (bagian dari Fitness First Ltd. yang berbasis di Dorset, Inggris), Fit For Fashion dirancang sebagai upaya pihaknya untuk menginspirasi semua orang agar menjadi lebih bugar sekaligus bisa melangkah lebih jauh dalam hidup sejalan dengan filosofi Fitness First.
Asal tahu saja, filosofi yang dimaksud adalah kesadaran bahwa fitnes bukan hanya untuk sehat jasmani belaka, namun berkaitan erat dengan gaya hidup sehat yang lebih luas.
Dijelaskan pula, Fit For Fashion -hasil kolaborasi Fitness First dengan Imagine Group- menyediakan hadiah utama berupa uang tunai sebesar US$ 100 ribu bagi para kontestan yang dinilai berhasil melakukan transformasi dari pria dan wanita ‘biasa’ menjadi individu yang bugar, modis, dan percaya diri.
Dengan format hampir serupa, Fitness First sesungguhnya pernah menggelar program bertajuk The Biggest Loser Asia yang bermula pada tahun 2009 serta ditayangkan di Hallmark Channel di kawasan Asia.
Namun, ketika itu, The Biggest Loser Asia fokus kepada penurunan berat badan. Adapun dengan Fit For Fashion yang terdiri dari 10 episode, Fitness First berupaya memperlihatkan transformasi kontestan secara menyeluruh.
Atau dengan kata lain, Fitness First menginginkan para kontestan bisa tampil fit, lebih baik dalam bersosialisasi serta memiliki kepercayaan diri.
Dalam catatan Berita-Bisnis, baik The Biggest Loser Asia dan Fit For Fashion adalah upaya branding yang dirilis oleh Fitness First Ltd. guna memperdalam penetrasinya di bisnis pusat kebugaran di kawasan Asia.
Hingga kini, lewat 88 gerai Fitness First yang tersebar, antara lain, di Malaysia, Hong Kong, Filipina, Thailand, Singapura, dan Indonesia, Fitness First Ltd. sukses menghimpun 218 ribu member aktif di seluruh Asia.
Dan, khusus untuk area komersil Asia Tenggara, Fitness First Ltd. berambisi menjaring 350 ribu member dalam beberapa tahun ke depan. Salah satunya melalui pembukaan 50 gerai anyar sampai tahun 2018.
Bersamaan dengan itu, Fitness First Ltd. juga memproyeksikan penambahan pendapatan sebesar US$ 42 juta dari kawasan Asia Tenggara, dalam beberapa tahun lagi. (BB/as/Christov)