Seluruh produk tersebut mencakup 7 proyektor, seperti Epson EB-4000 Series, EB-G6000 serta EB-9 Series untuk segmen bisnis dan pendidikan, EB-S200 dan EB-X200 (segmen pemula) plus proyektor 3D Epson EH-TW8200 dan EH-TW5200 yang diarahkan untuk segmen keluarga.
Menurut Husni Nurdin, Deputy Country Manager Epson Indonesia, tingkat warna 7 proyektor itu tiga kali lipat lebih cerah bila dibandingkan dengan proyektor pesaingnya.
Ditambahkan, selain karena faktor teknologi yang diusung, hal itu juga telah diperkuat oleh hasil penelitian lembaga independen.
Ambil contoh proyektor EB-4000 Series dan EB-G6000 Series. Oleh Epson Indonesia, keduanya disebut telah dilengkapi dengan chip sinema directional correlation de-interlacing besutan ahli pemroses video Faroudja labs, yang mampu meningkatkan manajemen warna sehingga menghasilkan gambar-gambar yang tajam dan detail.
Adapun proyektor Epson EB-S200 dan EB-X200 yang diperuntukan bagi segmen pemula diklaim sudah memiliki fitur quick start dan instant off dalam tempo kurang dari 5 detik.
Sedangkan proyektor bagi segmen keluarga (Epson EH-TW8200 dan EH-TW5200) yang tergolong paling mungil di kelasnya, disebut mampu mendukung mobile high defenition link untuk mengendalikan proyektor dari ponsel atau tablet melalui WiFi opsional.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, total penjualan proyektor di Indonesia sejak awal tahun hingga akhir medio November lalu, diperkirakan sudah mencapai 200 ribu unit.
Dari jumlah tersebut, Epson Indonesia mengklaim sebanyak 40 ribu unit merupakan proyektor hasil produksinya yang laris diborong oleh segmen pendidikan (70 persen), lembaga pemerintah dan perusahaan swasta (25 persen) serta rumah tangga (5 persen).
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan merek lain yang juga ditawarkan di pasar domestik, proyektor merek Epson disebut telah berada di posisi puncak arena bisnis proyektor, sampai saat ini. (BB/as/Christov)