Bagaimana tidak. Berbekal dana sebesar US$ 20 juta, yang diduga kuat merupakan nilai transaksi pengambilalihan saham tadi, langkah pengembangan gerai Domino’s Pizza yang digelar kemudian tampak agresif.
Sepanjang medio Agustus hingga akhir tahun lalu misalnya, tak kurang dari 16 gerai anyar Domino’s Pizza bermunculan bak cendawan di musim hujan. Dan, dari jumlah tersebut, sebanyak 9 gerai beroperasi di area pemasaran Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, serta Jakarta Timur.
Di saat yang sama, tiga gerai baru Domino’s Pizza hadir di Tangerang plus dua gerai di Bali. Adapun di Depok dan Bekasi Timur, Dom Pizza Indonesia membuka masing-masing satu gerai. Alhasil, per 31 Desember 2015, total 79 gerai Domino’s Pizza beroperasi.
Jelas, jika dibandingkan dengan situasi sebelum kesepakatan bisnis dengan Everstone Capital terjalin, kondisi di atas memang cukup kontras. Pasalnya, selama semester pertama 2015, Dom Pizza Indonesia hanya menghadirkan 62 gerai Domino’s Pizza yang tersebar di seluruh Jabodetabek, Bandung, dan Bali.
Memasuki tahun 2016, langkah ekspansi tadi ternyata tak kunjung surut. Justru, sebaliknya. Dimulai dengan kehadiran gerai Domino’s Pizza yang terletak di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, pada Januari 2016, manajemen Dom Pizza Indonesia kembali sibuk dengan agenda pembukaan beberapa gerai lagi di berbagai lokasi.
Hingga akhir Oktober lalu contohnya, Dom Pizza Indonesia membuka 20 gerai anyar Domino’s Pizza, dengan komposisi 9 gerai di Jakarta, Bekasi (4 gerai), Tangerang dan Depok masing-masing 3 gerai plus satu gerai di Dago Atas, Bandung.
Adapun yang terbaru, persisnya pada pekan pertama November tahun ini, Dom Pizza Indonesia mengoperasikan gerai ke-100 Domino’s Pizza di Green Garden, Jakarta Barat.
Kata Head of Domino’s Pizza Indonesia, Patrick McMichael, melalui konsep pizza theater yang inovatif, gerai Domino’s Pizza Green Garden diharapkan bisa memberikan pengalaman yang menarik bagi para pelanggan.
Maklumlah, tambahnya, konsep tadi memungkinkan bagi konsumen untuk melihat secara langsung pembuatan pizza. Di sisi lain, interior gerai anyar ini pun dirancang untuk menyediakan kenyamanan para pelanggan.
Berita-Bisnis mencatat, lifestyle retailer Mitra Adiperkasa memboyong Domino’s Pizza ke pasar domestik pada 2009 dan menghadirkannya untuk pertama kali di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Belakangan, kontribusi merek waralaba yang berbasis di Michigan, Amerika Serikat, ini dinilai kurang berarti terhadap total pendapatan Mitra Adiperkasa.
Lantas, guna menyiasatinya, Mitra Adiperkasa pun merangkul Everstone Capital, yang kemudian menugaskan F & B Asia Ventures, lengan bisnisnya yang fokus kepada portofolio merek makanan dan minuman.
Patut juga diketahui, kala kemitraan Mitra Adiperkasa dan Everstone Capital terbentuk pada 2014, dikabarkan pula bahwa dana sebesar US$ 20 juta bakal dipakai untuk membuka minimal 60 gerai anyar Domino’s Pizza.
Sampai saat ini, Dom Pizza Indonesia Dom bersaing ketat dengan beberapa pebisnis sejenis, seperti PT Sarimelati Kencana yang mengelola sekitar 295 gerai Pizza Hut serta PT Eatertainment Indonesia yang mengoperasikan 43 gerai Papa Ron’s Pizza.
Di sisi lain, Dom Pizza Indonesia juga ‘beradu otot’ dengan gerai Pizza Marzano dan Pizza Express yang dikelola oleh PT Sari Pizza Indonesia, bagian dari Mitra Adiperkasa. (BB/as/Luki)