Persisnya, pada pertengahan Oktober 2013, Softex Indonesia telah melangsungkan kampanye pemasaran di Gandaria City dan di Lotte Shopping Avenue, Jakarta.
Menurut Nirma Sofiawati, Brand Manager Softex Indonesia, pihaknya optimistis kedua aktifitas tersebut bakal mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penjualan Softex Hello Kitty di masa mendatang.
Ditambahkan, kehadiran Softex Hello Kitty sejatinya merupakan implementasi dari strategi Softex Indonesia untuk memperluas pasar, yaitu dengan mengincar para penggemar karakter Hello Kitty.
Seperti diketahui, pada medio September lalu, Softex Indonesia tercatat menghadirkan Softex Hello Kitty 29 cm (heavy flow), Softex Hello Kitty 24 cm (regular flow), dan Softex Hello Kitty Pantyliner yang disebut bermanfaat untuk digunakan sehari-hari ataupun untuk hari-hari terakhir haid.
Lebih dari itu, Softex Indonesia juga menegaskan bahwa Softex Hello Kitty telah dilengkapi dengan sistem open/close pada kemasannya sehingga setelah dibuka tetap bisa ditutup kembali. Artinya, faktor higienis tetap terjaga.
Berita-Bisnis mencatat, hingga kini, Softex Indonesia mempunyai empat kategori produk, yakni Female Care, Baby Care, Adult Care, dan Wet Wipes. Dan, khusus di Female Care, Softex Indonesia merilis tiga brand (Softex, V Class, Maternity) yang masing-masing diklaim memiliki target pasar berbeda.
Ambil contoh Softex. Produk pembalut ini disebut menyasar segmen remaja putri dan dewasa muda. Adapun V Class yang terdiri dari pembalut, pantyliner, dan tisu basah kewanitaan diarahkan kepada wanita independen yang aktif. Maternity sendiri adalah produk pembalut untuk wanita yang sedang menjalani masa nifas setelah melahirkan.
Sampai saat ini, Softex Indonesia mengklaim bahwa Maternity telah menguasai kurang lebih 58 persen pangsa pasar pembalut bersalin di Indonesia.
Di pentas bisnis pembalut wanita alias sanitary napkins di Indonesia, Softex Indonesia bersaing dengan Honeysoft besutan ABC Group, Hers Protect (Wings Group), Kotex (Unilever Indonesia), Plus Whisper (P&G), Charm (Uni Charm Indonesia), dan Kao Indonesia yang memproduksi Laurier. (BB/as/Christov)