Adapun total investasi yang dibenamkan untuk proyek pertama Perum Perumnas yang menyasar kalangan menengah atas itu tercatat sebesar Rp 300 miliar.
Menurut Himawan Arief Sugoto, Direktur Utama Perum Perumnas, kehadiran Sentraland Semarang sejatinya direncanakan untuk mengakomodir kebutuhan properti komersial yang sesuai dengan standar modern seiring pertumbuhan bisnis di Semarang dan sekitarnya yang semakin pesat belakangan ini.
Dijelaskan pula, Sentraland Semarang berdiri di atas lahan seluas 6.574 meter persegi dan terletak di kawasan Jl. Ki Mangunsarkoro, Semarang.
Nantinya, Sentraland Semarang yang mengusung konsep mixed use building itu bakal terdiri dari pusat perbelanjaan setinggi tiga lantai, menara apartemen 19 lantai, kondotel plus area komersial.
Khusus untuk kondotel, Perum Perumnas merancangnya dengan daya tampung sebesar 170 unit. Sementara menara apartemen yang dibangun di atas pusat perbelanjaan memiliki kapasitas hingga 340 unit.
Perum Perumnas mengatakan, sejak soft launching unit apartemen Sentraland Semarang digelar pada medio Juli tahun lalu, sekitar 60 persen unit telah habis diborong para pembeli, sampai saat ini. Dan, per akhir medio Desember mendatang, seluruh unit diharapkan bakal sold out.
Asal tahu saja, Perum Perumnas membanderol unit apartemen mulai dari harga Rp 500 juta. Sedangkan unit kondotel ditawarkan mulai dari Rp 800 juta.
Berita-Bisnis mencatat, Perum Perumnas melansir Propernas Griya Utama sebagai unit usaha yang fokus menggarap lahan-lahan strategis yang dimiliki oleh sang induk dengan target pasar kalangan menengah atas.
Bendera bisnis Propernas Griya Utama sendiri tercatat mulai berkibar sejak empat tahun silam. (BB/as/Christov)