Proyek mix use-retail terintegrasi yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel, kondotel, area ritel, dan menara apartemen itu diperkirakan menelan dana investasi hingga Rp 300 miliar serta dikembangkan oleh PT Propernas Griya Utama (Propernas), anak usaha Perum Perumnas.
Menurut Chavidz Ma’ruf, Direktur Utama Propernas, Sentraland dipastikan bakal menjadi salah satu bangunan icon Semarang dan Jawa Tengah karena memiliki desain bangunan yang unik plus mempunyai view Pegunungan Ungaran.
Ditambahkan, mix use-retail terintegrasi Sentraland Semarang berdiri di atas lahan seluas 6.574 meter persegi dengan ketinggian mencapai 19 lantai serta diproyeksikan bakal melaksanakan topping off pada medio Juli tahun depan.
Khusus untuk menara apartemen, Propernas berencana menghadirkan 200 unit yang ditawarkan dengan banderol harga mulai dari Rp 400 juta per unit. Sedangkan 180 unit kondotel dijajakan seharga Rp 700 juta per unit.
Bagi Propenas, Sentraland Semarang merupakan proyek properti yang ke enam sampai saat ini. Propenas sebelumnya telah mengembangkan kawasan hunian New Eramas Residence di Jakarta Timur.
Selain itu, Propenas juga menghadirkan perumahan Proper Botania Residence dan Ruko Sentra Niaga di Bekasi dan kawasan residensial bernama Batu Ampar Lestari di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Adapun di Kalimantan Selatan, Propenas sudah mengembangkan perumahan Proper Green Village yang berlokasi di kota Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong.
Kelak, dengan mengusung konsep serupa seperti Sentraland Semarang, Propenas berniat menghadirkan proyek mix use-retail terintegrasi berikutnya di Bandung, Surabaya, Jakarta, dan Medan. (BB/as/Christov)