Adapun dana investasi yang dikucurkan untuk menghadirkan pabrik anyar tersebut diperkirakan mencapai kurang lebih Rp 100 miliar.
Kata Prihanto Ekoputro, Presiden Direktur Petropack Agro, pembangunan pabrik itu sesuai dengan misi dan visi pihaknya yang ingin menciptakan produk pangan yang aman untuk kesehatan, bebas dari bahan artifisial serta bebas dari pengawet maupun pestisida.
Ditambahkan, pabrik baru tadi telah dilengkapi dengan satu unit mesin ekstraksi berkapasitas 2.400 L plus dua mesin milling berteknologi Jepang yang yang diklaim pertama di dunia.
Dan, lebih dari itu, dengan menggunakan mesin tersebut, maka proses milling pun dimungkinkan berlangsung dalam suhu rendah yang pada giliran berikutnya mampu mengeliminasi kerusakan bahan aktif dalam bahan produk natural yang dihasilkan.
Sementara itu, pabrik baru ini sendiri memiliki kapasitas bahan baku sebanyak 180 ton per bulan.
Dalam catatan Berita-Bisnis, pada akhir tahun lalu, Petropack Agro sejatinya sudah menambah mesin freeze dryer -berfungsi untuk menghilangkan 99 persen kadar air dalam bahan baku- yang berasal dari Korea Selatan.
Adapun ke depan, Petropack Agro berniat menambah lagi empat unit mesin sistem pengeringan, antara lain, fluidized bed dryer berkapasitas 150 kilogram dan mesin spray dryer.
Petropack Agro yang berdiri pada tahun 2009 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ekstraksi bahan-bahan hasil alam, pengeringan buah, sayur, dan semua hasil pertanian serta pengemasan. (BB/as/Christov)