
Persisnya, bila tak ada halangan, Bank Jatim akan menggarap bisnis priority banking pada tahun depan.
Kata Tony Sudjiaryanto, Direktur Agribisnis & Sharia Bank Jatim, layanan baru itu diharapkan akan mampu memberikan kemudahan transaksi bagi para nasabah prioritas.
Seperti diketahui, per medio Februari lalu, Bank Jatim sudah berhasil menghimpun kurang lebih 6 ribu nasabah yang masuk dalam kategori prioritas alias memiliki plafon dana setidaknya sebanyak Rp 250 juta.
Adapun dari total sekitar 2,53 juta rekening tabungan dan deposito yang dimiliki Bank Jatim, jumlah tersebut setara 40 persen.
Diketahui, Bank Jatim sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa layanan priority banking itu diproyeksikan hadir beberapa lokasi, seperti di Surabaya, Kediri, Malang, Jember, dan Jakarta.
Sementara itu, sepanjang tahun ini, Bank Jatim terlebih dahulu akan melansir layanan internet banking dan e-money yang dilakukan secara bertahap.
Per akhir medio Desember 2013, Bank Jatim tercatat sukses meningkatkan asetnya menjadi Rp 33,05 triliun.
Sedangkan perolehan Dana Pihak Ketiga tumbuh menjadi Rp 25,99 triliun yang bersumber dari giro (Rp 9,97 triliun), tabungan (Rp 9,97 triliun), dan deposito sebesar Rp 6,05 triliun.
Kelak, sampai akhir tahun nanti, Bank Jatim optimis pertumbuhan asetnya bakal mencapai 18,96 persen dibanding akhir tahun lalu. Sedangkan Dana Pihak Ketiga ditargetkan naik hingga 24,88 persen. (BB/as/Christov)