
Dan, lebih dari itu, pabrik cat baru yang menelan investasi hingga Rp 250 miliar tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 100 ribu ton per tahun.
Kata CEO Propan Raya, Kris Rianto Adidarma, penggunaan teknologi RPS yang berasal dari Jerman memungkinkan seluruh proses produksi hingga barang jadi bakal lebih ramah lingkungan.
Dijelaskan pula, selain mampu memproduksi dengan cepat, yakni sebanyak 25 ton per batch dalam tempo empat jam, teknologi tadi juga dapat menghasilkan produk yang konsisten, stabil, fleksibel, serta hemat ruang.
Propan Raya mengabarkan, pada tahap awal, utilisasi pabrik baru yang memproduksi cat tembok itu masih sekitar 30 persen.
Lantas, dalam waktu lima tahun ke depan, pabrik Propan Dekorindo Raya diproyeksikan bisa bekerja secara maksimal alias full capacity.
Propan Raya pun menginformasikan, seiring kehadiran pabrik anyar itu, pihaknya kini telah menaungi tiga pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 200 ribu ton per tahun.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Propan Raya merupakan salah satu nama yang diperhitungkan di ranah bisnis cat di pasar domestik. Khususnya, di segmen cat kayu (wood finish).
Di sisi lain, sampai saat ini, kontributor utama penjualan cat keluaran Propan Raya sendiri bersumber dari pasar ritel, yaitu sebanyak 70 persen. Sisanya, berasal dari proyek.
Mengingat cerahnya potensi bisnis cat di Indonesia, yang diwarnai dengan pertumbuhan sebesar 10 persen hingga 15 persen per tahunnya, Propan Raya juga mengembangkan cat besi, cat batu alam, cat dinding, cat kapal, dan cat mobil. (BB/as/Luki)