Dan, khusus untuk pasar Indonesia, studi itu menyebutkan sebanyak 32 persen responden khawatir terhadap penyakit menular dari air, seperti kolera dan tipes. Sedangkan 29 persen responden khawatir akan diare serta muntah-muntah.
Studi yang sama juga mengungkapkan bahwa 65 persen responden menilai transportasi umum adalah lokasi yang paling rawan dalam hal penyebaran penyakit menular ataupun infeksi. Setelah itu, menyusul tempat-tempat berkumpulnya orang banyak (55 persen).
Di sisi lain, Global Infection Challenge 2013 pun memperlihatkan sekitar 85 persen responden Indonesia telah memiliki kesadaran untuk mencuci tangan dengan air dan sabun setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan. Sementara itu, jumlah responden yang membersihkan rumahnya secara teratur diketahui hanya mencapai 48 persen.
Itu pula sebabnya, bagi PT Reckitt Benckiser Indonesia (mitra The Global Hygiene Council di Indonesia), edukasi tentang kebersihan dan kesehatan dipandang perlu untuk terus dilakukan secara berkelanjutan.
Menurut Ratanjit Das, Presiden Direktur Reckitt Benckiser Indonesia, pihaknya ikut bertanggung jawab untuk mengedukasi konsumen tentang pentingnya menjaga kebersihan yang benar sekaligus memastikan gaya hidup yang sehat.
Ditambahkan, Reckitt Benckiser Indonesia sampai saat ini rutin menggelar berbagai program tentang kebersihan dan gaya hidup sehat yang menyasar siswa, perawat, dokter hingga anggota PKK di seluruh Indonesia.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, Reckitt Benckiser Indonesia yang berinduk kepada Reckitt Benckiser Group plc, memasarkan produk households, consumer healthcare, dan personal product di pasar domestik.
Beragam produk tersebut mengusung merek seperti Dettol, Harpic, Strepsils, Veet, Durex, dan Vanish. Yang disebut terakhir, yang diklaim merupakan produk pembersih efektif untuk menghilangkan noda pakaian, tercatat dilansir pada medio Maret silam.
Adapun The Global Hygiene Council tercatat sebagai badan independen global yang menghimpun sekitar 19 ahli terkemuka di bidang mikrobiologi, virologi, penyakit menular, imunologi, dan kesehatan masyarakat. The Global Hygiene Council yang terbentuk pada tahun 2006 itu, memiliki tujuan membantu masyarakat di seluruh dunia untuk mencegah penyebaran infeksi.
Diketahui, program The Hygiene Council and The Hygiene for the 21st Century Initiative kreasi The Global Hygiene Council, didanai melalui hibah pendidikan yang dikucurkan oleh Reckitt Benckiser Group plc yang berbasis di Inggris. (BB/as/Christov)