Apalagi, jika merujuk kepada fokus perhatian yang dipilih (jantung), keberadaan teknologi mutakhir pun sudah pasti tak terelakkan.
Itu sebabnya, dengan menggandeng Royal Philips Electronics, rumah sakit yang beroperasi perdana pada awal Januari 2004 itu resmi menghadirkan ruang katerisasi (AlluraClarity Intervention Suite) yang didukung teknologi ClarityIQ.
Kata Dr. Muhammad Munawar MD, PhD, FACC, FSCAI, pendiri RS Jantung Binawaluya, ruangan inovasi ini untuk menjawab tantangan terkait peralatan pencitraan medis di Indonesia.
Ditambahkan, teknologi ClarityIQ sendiri yang merupakan terobosan inovasi mampu mengurangi radiasi hingga 73 persen selama prosedur intervensi radiologi berlangsung sekaligus aman bagi pasien.
Lebih dari itu, dengan teknologi yang sama, kualitas pencitraan yang dihasilkan tinggi lantaran bisa mengambil gambar secara real-time plus ditopang pemrosesan gambar yang kuat.
Di sisi lain, RS Jantung Binawaluya juga menginformasikan bahwa AlluraClarity Intervention Suite yang dimilikinya merupakan fasilitas pertama yang diimplementasikan di kawasan Asia Tenggara, sampai saat ini.
Patut diketahui, pada pertengahan medio Maret ini, Royal Philips Electronics baru saja menghadirkan fasilitas serupa di Royal Adelaide Hospital.
Dan sama halnya seperti RS Jantung Binawaluya, rumah sakit yang terletak di Adelaide, Australia, ini pun terbilang sebagai rumah sakit pertama di Australia yang menghadirkan Philips AlluraClarity Intervention Suite.
Berita-Bisnis mencatat, sejak awal pendiriannya, RS Jantung Binawaluya memilih opsi sebagai rumah sakit yang menangani pasien khusus penyakit jantung bawaan maupun lanjutan.
Dalam perjalanannya kemudian, rumah sakit ini telah dilengkapi beragam fasilitas seperti teknologi ablasi 3-dimensi yang merupakan suatu tindakan untuk mengatasi gangguan irama jantung dengan menggunakan pemetaan tiga dimensi dari struktur jantung.
Bersamaan dengan itu, RS Jantung Binawaluya -yang didukung Hospital Hostel untuk keluarga pasien dari luar kota- juga dikenal luas sebagai salah satu rumah sakit yang kini bisa menangani kasus left main dengan teknik non-bedah. (BB/as/Luki)