Dan, asal tahu saja, produk tepung terfortifikasi dengan kandungan zat besi, vitamin B2 dan B9, serta serat pangan itu diklaim telah menggunakan teknologi yang bisa membuat gizi yang terkandung di dalamnya tidak akan hilang saat proses penggorengan.
Kata GM Marketing Sasa Inti, Albert Dinata, inovasi Sasa Tepung Bumbu Platinum Care+ sudah melewati rangkaian riset mendalam pada konsumen serta dilengkapi diskusi dengan stakeholder sehingga pengembangannya dijamin berasal dari banyak sudut pandang.
Lebih dari itu, tambahnya, Sasa Tepung Bumbu Platinum Care+ -dengan logo Platinum Care+ terpatri di sisi bawah depan kemasan- sendiri telah memperoleh sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sasa Inti menegaskan, Sasa Tepung Bumbu Platinum Care+ merupakan tepung bermulti vitamin yang tidak akan hilang saat digoreng dalam rangka mendukung kelengkapan gizi keluarga Indonesia.
Berita-Bisnis mencatat, hingga saat ini, mayoritas penjualan Sasa Inti masih didominasi oleh produk micin alias monosodium glutamate (MGS) atau penyedap rasa dengan porsi mencapai 60 persen. Selebihnya, Sasa Inti juga menjual tepung serbaguna, santan, saus sambal, dan produk lainnya.
Lantas, pada medio Februari tahun lalu, Sasa Inti resmi menambah portofolio produk barunya melalui penyediaan produk bumbu praktis nasi goreng.
Sasa Inti yang berdiri pada tahun 1973 merupakan bagian tak terpisahkan dari Rodamas Grup, kelompok usaha yang berkecimpung, antara lain, di pentas bisnis distribusi, healthcare, personal care & hygiene, chemicals, building material, hingga printing & packaging.
Sampai sekarang, Sasa Inti yang berbasis di kawasan Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Probolinggo, Cikarang, dan Minahasa Selatan (PT Sasa Inti Sulawesi) yang fokus memproduksi santan. (BB/as/Luki)