(Berita-Bisnis) – Di bawah terik matahari Sabtu 7 Juli lalu, di lampu merah Jl. Pemuda, Semarang, karyawan Hotel Dafam Semarang membagikan kupon berhadiah kepada pengguna jalan yang menggunakan mobil maupun sepeda motor. Adapun di Mal Paragon City Semarang, aksi serupa tak lupa digelar dengan melibatkan Andhy Irawan, Managing Director Dafam Hotels Management.
Masyarakat yang beruntung yang memperoleh kupon berhadiah ulang tahun kedua Dafam Hotels Management itu, diberi kesempatan untuk menginap di 2 kamar deluxe atau 2 kamar superior, dan lain sebagainya.
Medio Agustus 2012, saat Ramadhan, via Hotel Dafam Semarang, Dafam Hotels Management kembali menggelar sebuah aktifitas yang menarik perhatian masyarakat Semarang, khususnya para pedagang pasar Peterongan, Semarang.
Dengan menggandeng media, Hotel Dafam Semarang melangsungkan Sahur on The Road dengan cara membagikan paket sahur kepada pedagang pasar Peterongan, Semarang. Kepada Suara Merdeka, salah satu pedagang mengaku kaget bercampur kagum dengan aksi pembagian paket sahur itu.
Sebelumnya, Dafam-lah yang barangkali “kaget”. Persisnya, pada medio November tahun 2011, sewaktu manajemen perhotelan yang bermarkas di Semarang ini dianugerahi penghargaan sebagai Indonesia Leading Local Hotel Chain 2011/2012 oleh Indonesia Travel Tourism Award (ITTA) Foundation.
Menurut ITTA Foundation waktu itu, Dafam berhasil menempati posisi tertinggi dalam kategori kepuasan pelanggan, menyisihkan beberapa nama besar -baik lokal maupun internasional- yang sudah lebih dulu berkecimpung di bisnis manajemen perhotelan. Masih di bulan yang sama, Dafam juga memperoleh penghargaan The Best Innovation in Marketing versi Marketing Award 2011.
Tidak seperti manajemen hotel lainnya, Dafam yang terhitung baru seumur jagung di pentas bisnis manajemen perhotelan tersebut, tampaknya memiliki strategi khusus saat menggelar ekspansi bisnisnya.
Salah satunya adalah mengandalkan secondary city potensial sebagai lokasi baru. Hal ini tercermin pada kehadiran Hotel Marlin Pekalongan dan Hotel Dafam Cilacap yang sudah dioperasikan ejak beberapa waktu lalu. Dan, jika tak ada aral melintang, maka pada tahun 2013, Dafam Hotels Management akan mengoperasikan hotel di Luwuk (Sulawesi Tengah), Bekasi, dan Lampung.
Pilihan Dafam untuk merambah secondary city di Indonesia dapat dipahami lantaran belakangan ini cukup banyak secondary city yang memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup menjanjikan. Walhasil, secondary city semacam itu membutuhkan kehadiran hotel berikut berbagai fasilitasnya yang representatif, yang mampu mengakomodir berbagai kebutuhan, termasuk pertemuan dalam skala besar.
Di sisi lain, Dafam juga mengincar daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata semacam Bandung, Yoykarta, dan Bali. Khusus untuk Bandung, Dafam tercatat sudah mengelola Hotel Vio Pasteur Bandung serta Hotel Vio Cimanuk Bandung. Di Yogyakarta sendiri, telah hadir Grand Dafam MM Jogyakarta. Adapun di Bali, Dafam mengelola Avani Resort & Spa Bali, mulai tahun depan.
Di berbagai lokasi tadi, Dafam mengoperasikan hotel yang berada dalam kategori hotel bintang tiga atau bintang dua yang memungkinkan tamu maupun calon tamu dapat memanfaatkan fasilitas hotel dengan harga terjangkau.
Yang juga tak dilupakan adalah Dafam berupaya menghadirkan pelayanan yang disesuaikan dengan kultur budaya lokasi masing-masing hotel. Contohnya adalah saat Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta menghadirkan nasi rawon spesial, beberapa waktu lalu.
Kuliner khas Jawa Timur itu disajikan dengan dengan ukuran daging lebih panjang ketimbang ukuran biasanya. Ukuran daging iga sapi nasi rawon spesial Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta mencapai 17 sentimeter. Dan, nasi rawon yang dibanderol dengan harga Rp 70.000++ itu pun menggunakan bumbu khas dengan memanfaatkan kluwek sebagai pembuat warna hitam (black sauce).
Menurut Andhy Irawan, unique selling point semacam ini menjadi andalan utama Dafam saat mengelola sebuah hotel. Kelak, hingga tahun 2015, Dafam Hotels Management berambisi mengoperasikan 20 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mungkinkah?
Dengan mengandalkan hotel kategori bintang dua dan bintang tiga yang terletak di lokasi strategis di berbagai secondary city plus standar pelayanan modern yang disesuaikan dengan kultur budaya lokasi masing-masing hotel, rencana itu kelihatannya besar kemungkinan bakal tercapai.
Apalagi rencana ekspansi di atas dikemas juga dalam skema built-operate-transfer yang ditawarkan kepada para calon investor. (BB/dbs/Christov)