Seperti diketahui, saat ini, Semen Indonesia menguasai sekitar 70 persen saham Thang Long Cement Vietnam yang mengoperasikan dua pabrik semen berkapasitas 2,3 juta ton per tahun. Kedua pabrik itu terletak di bagian Utara dan Selatan Vietnam.
Menurut Dwi Sutjipto, Direktur Utama Semen Indonesia, kehadiran pabrik baru itu sejatinya tak lepas dari besarnya potensi kebutuhan semen di kawasan Selatan Vietnam. Selain itu, lokasinya pun terhitung dekat dengan pasar di Malaysia dan Brunei.
Ditambahkan, selama ini, sebagian besar hasil produksi Thang Long Cement Vietnam disalurkan untuk memenuhi konsumsi semen di Vietnam.
Berita-Bisnis mencatat, pada pertengahan Juni ini, Thang Long Cement Vietnam baru saja meluncurkan produk baru dengan nama Cement PC50 Thang Long yang diproduksi di pabrik yang berlokasi di provinsi Quang Ninh, Vietnam.
Thang Long Cement Vietnam menyatakan, Cement PC50 Thang Long merupakan hasil riset dan pengembangan dari top-ranked engineer yang bekerja di pabrik tersebut dengan dukungan para engineer dari Semen Indonesia.
Lebih dari itu, Cement PC50 Thang Long diklaim sebagai produk semen unggulan yang cocok digunakan untuk berbagai proyek besar.
Sepanjang tahun ini, Semen Indonesia tercatat berupaya meraih target produksi semen lebih dari 15 juta ton. Keseluruhan produksi itu diproyeksikan berasal dari PT Semen Tonasa (7 juta ton), PT Semen Padang (6,5 juta ton), dan Thang Long Cement Vietnam (2,3 juta ton).
Kelak, angka tersebut diprediksi bakal bertambah seiring kehadiran pabrik baru Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, yang berkapasitas 3 juta ton. Selain itu, peningkatan kapasitas produksi tersebut juga bakal didukung oleh ekspansi Semen Indonesia ke Myanmar.
Diketahui, guna menggarap pasar semen di Myanmar plus Bangladesh dan kawasan Middle East, Semen Indonesia berniat membuka pabrik semen baru di Myanmar dengan kapasitas 1 juta ton pada tahun 2017. (BB/as/Christov)