Pabrik senilai Rp 450 miliar dan berdiri di atas lahan seluas 7 hektar itu tercatat memiliki kapasitas 200 ribu ton biskuit dengan beragam merek, seperti Better, Marie Roma, dan Sari Gandum.
Menurut Sri Bugo Suratmo, Head of Corporate Communication Mayora Indah, pabrik anyar tersebut akan melengkapi kapasitas produksi pabrik Jatake I dan II yang lebih dahulu beroperasi.
sebelumnya, Mayora Indah disebutkan telah menyiapkan kurang lebih 10 produk baru yang akan dilansir pada tahun ini. Beragam produk baru itu diarahkan untuk memperkuat dominasi Mayora Indah di bisnis biskuit di pasar domestik.
Di samping itu, kehadiran pabrik di atas juga diperkirakan bakal mampu menopang rencana ekspansi Mayora Indah ke berbagai negara tujuan ekspor, seperti India, Nigeria, dan negara-negara di kawasan Amerika Latin.
Mayora Indah beroperasi pertama kali pada tahun 1977. Kini, Mayora Indah telah memasarkan hasil produksinya ke berbagai negara, seperti Kamboja, Jepang, Amerika Serikat, Hongkong, Rusia, dan Australia.
Mayora Indah juga pernah menyatakan niatnya untuk menjajal negara tujuan ekspor di kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Selain memproduksi biskuit, Mayora Indah tercatat merilis permen, wafer, cokelat, sereal, kopi, bubur, mi instan, dan minuman. (BB/as/Christov)